Nanny's

938 172 60
                                    


Malam pertama di rumah Ayah.
Taeoh mengalami kepuasan secara batin, bayi itu makan banyak sekali ada jejeran makanan yang belum pernah dia coba sebelumnya dan sekarang imbas dari perbuatan menyimpang itu membuat perutnya menggembung besar. Terduduk di tepi ranjang sembari terisak "Mama sudah biyang ndak boleh mam banyak-banyak. Nakal!"Ucap Haechan menoyor kepala saudaranya tetapi Taeoh sama sekali tidak goyah. Kekuatannya jauh diatas saudaranya yang lain.

Tangannya memeluk boneka beruang coklat menyerupai boneka milik Mr.Bean ukuran pun sama persis.

"Hiks atiiit. Perutnya muyasss."Isaknya merebahkan diri dengan posisi menyamping.

"Botaknya cekalang ada dua."Ejek Haowen yang duduk di kursi belajarnya.

Taeoh mendecih membalikkan posisi tidurnya engan menatap orang disana.

Sementara itu, Pintu kamar terbuka Jisung datang membawa Sehun. Menarik tangan sang ayah agar segera menolong Taeoh yang terlihat kepayahan.

Pria itu masih mengenakan setelan kerjanya, kacamata tersampir pada tulang hidung menghampiri bocah nyaris obesitas.

Baru datang Sehun sudah disambut oleh kentut menggelegar Taeoh menangis. Dia bahagia karena makan enak tetapi makan banyak juga membuatnya susah.

"Awasss ada bommm!!"Teriak Ning-Ning waspada melihat kerutan dahi Taeoh yang nampak menahan sesuatu seolah terbiasa. Dua bersaudara itu lari menjauh dan seketika bau-bau semerbak muncul.

Sehun terbatuk "Itu telual. Poopnya teluall!!"

Anak-anak berlari panik keluar kamar sementara Sehun menggendong Taeoh kearah kamar mandi. Melepas celana dan popok yang penuh.

"Duduk, keluarkan semua."

Taeoh mendongak mengedipkan mata beberapa kali "Mo mamaaa."Rengeknya.

"Poopnya susah keluar?"Tanya Sehun

Bayi itu mengangguk menggeram mencoba mengeluarkan ampas di dalamnya tetapi tak semudah itu.
"Apa aku harus menelfon mamamu?"

"Nanti mama malah. Tae tidak banyak makan kok."Ucapnya mengerucutkan bibir.

"Kalo begitu kau hanya perlu minum obat."

"Ndak Tae dah kenyang."

"Nanti poopnya tidak mau keluar."

Taeoh menggeram masih berusaha mengeluarkan, dia hanya sedang mencari alasan agar tidak minum obat. Bayi itu cukup trauma karena Jongin sering memasukkan obat dari lubang pantatnya.

"Tae akan belusaha."

"Baiklah, aku akan menunggumu."Ucap Sehun duduk di kursi kecil yang biasa Haowen pakai untuk mencapai tempat tinggi.

Tapi selama 10 menit Sehun disana, Bayi itu seperti tidak serius melakukannya. Sehun yakin dia sedang berusaha mengulur waktu.

"Perutnya sudah tidak mulas ya?"Tanya Sehun membuat Taeoh menggeram lagi sampai jari-jarinya menekuk.

"Sedang belusaha kok."

Sehun tersenyum tipis beranjak mulai membersihkan pantat Taeoh walaupun bayi itu tampak menolak dan panik.

"Kau hanya perlu minum air, tidak perlu minum obat."Ucap Sehun membuat Taeoh lebih tenang.

"Tae masih sangat kenyang. Tapi boleh minum."Ucap Taeoh masih menyakinkan.

Selepas mengikuti adegan drama Taeoh. Sehun memaksa anak-anak masuk ke kamar karena sudah waktunya mereka tidur.

Mencuci kaki, wajah dan gosok gigi. Agak susah mengatur tiga bayi kembar itu, berbeda memang cara didiknya. Jisung dan Haowen melakukan semua persiapan serta membersihkan diri dengan disiplin karena memang sudah terbiasa.

Haechan yang bersembunyi karena menolak tidur, Taeoh yang berusaha menjahili dan menganggu Haowen, kemudian Ning-Ning.

"Aku sedang homesick. Mamaaaaa aku mau mamaaaa."Rengeknya menolak menutup mata.

"Kau besok bisa pulang dan bertemu mamamu. Malam ini Ning-Ning tidur disini."Ucap Sehun menoleh melihat Taeoh sudah berlari hampir memanjat tangga ingin menganggu Haowen yang sudah terlelap.

Pria itu berlari menangkap tubuh gempal disana membawanya menjauh "Jangan menganggu saudaramu yang sedang beristirahat."

"Tae kan adik. Napa ndak bela Tae?!"Ucap Taeoh culas mendelik kesal.

"Aku hanya membela anak yang patuh."Ucap Sehun membaringkan tubuh Taeoh lagi ke ranjang kalo ini dia meletakkannya diatas bersama Haechan.

Bayi itu beranjak akan turun namun urung melihat tempatnya agak tinggi. Dia bisa memanjat tetapi turunnya susah.

"Baiklah, sekali saja. Tae mengalah ndak ada kesempatan yagi."Ucapnya memperingatkan.

Sehun mengangguk merapikan selimut meletakkan boneka beruangnya disamping tubuh Taeoh lalu sekarang giliran Ning-Ning.

"Kau masih merasa homesick?"Tanya Sehun heran melihat bayi tiga tahun paham istilah sulit semacam itu.

"Jika kau melihatku baik-baik saja, itu salah besalll! Don't Judge mee ok!!"

Apalagi ini?!?
Kenapa bayi-bayi ini tidak ada yang normal satu pun.

Disisi lain Jongin yang sedang jaga shift malam bersin-bersin sejak tadi.

"Hyung, kau flu ya?"Tanya Taeyong.

"Cih! Dia pasti sedang menjelek-jelekkan anakku sekarang!"Ucap Jongin terlihat kesal.

"Mungkin karena triplet susah diatur."Gumam Taeyong tanpa menoleh melirik sekilas.

"Apa kau bilang??!! Bayi-bayiku paling imut sedunia. Mana mungkin susah diatur mereka berkembang sebagaimana umurnya."Bela Jongin marah.

"Cih, belum tau saja dia."Gumam Taeyong malas.












TBC

Nanny's ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang