Malam itu berlalu sangat panjang serta melelahkan saat alarm pagi berbunyi rasa lelahnya justru semakin meningkat.
Pintu perlahan terbuka, Maid Lee segera saja membantu menyalakan lampu kamar lalu menyingkap tirai sampai secara alami anak-anak terbangun."Pagi, Tuan. Anda bisa istirahat lebih lama. Saya akan mengambil alih tugas--"
Sehun mengangkat tangan mengibaskannya agar pelayan itu segera pergi "Akan kuurus. Pergilah."
Maid Lee nampak terkejut, melihat Sehun ingin melakukan tugas yang jarang dilakukan sebelumnya.
"Baiklah, Silahkan panggil saya saat membutuhkan bantuan."Ucapnya sebelum meninggalkan Sehun pergi bersama dua bayi disana."Mari kita bersihkan dirimu lebih dulu."Ucap Sehun membawa tubuh kecil Jisung kearah kamar mandi.
Mendudukkan Si Kecil pada kursi khusus bayi, menyalakan keran sebelum menyeka wajah bantal Jisung.
Baru satu usapan saja, bayi itu sudah meronta menangis kencang. Ini diluar jadwal biasa, tentu Jisung merasakan sebuah keanehan. Apalagi saat air dingin pukul 6 pagi menyentuh wajahnya.
"Huwaaaaaaaaaa!!!!"
Tangisan Jisung menusuk telinga, nyaring sampai terdengar ke segala arah dan otomatis membuat bungsu pun ikut menangis di buatnya.
Wajah sulung memerah sampai leher, tangan mengepal marah, mengeluarkan suara tangisan kuat yang jarang sekali dia lakukan.Mendengar keributan membuat Maid Lee segera saja tiba, melihat Tuan besar tidak sanggup menghandle pekerjaannya.
Tak ada sedikitpun ucapan dari pria itu. Maid Lee berusaha maklum sebelum meraih handuk bersih menyeka wajah Jisung."Saya akan membantu anda."Ucapnya tanpa menyinggung.
_________
"Jadi, apa yang harus kulakukan pertama kali?"Tanya Sehun.
"Maaf, anda bisa membaca semua jadwal rutinitas anak-anak di jurnal. Saya pun tidak mengetahui pasti karena itu diluar dari tugas saya."Ucap Maid Lee membungkuk nampak kesulitan menjaga rasa gugup.
Sehun berdecak meraih jurnal di laci meja kamar anak-anak. Membaca keseluruhan catatan yang membuatnya sakit kepala "Jadwalnya dibuat atas saran dokter dan dibuat langsung oleh Nyonya Besar. Anda bisa mengikuti anjuran disana."Jelas Maid Lee.
"Nah, kemudian anda bisa melihat note tambahan yang dibuat Tuan Kim Jongin disana."Ucap Maid Lee menunjuk note yang Sehun baca semalam.
"Kenapa tidak sekalian di tulis pada satu tempat saja?"
"Karena anak-anak terus mengalami perkembangan serta perubahan. Jadwal mereka akan terus berubah tiap tahun dan yang Tuan Kim tulis adalah Jadwal rutinitas tambahan baru anak-anak."
"Dimana ibu?"
"Maaf, Nyonya Besar memiliki pekerjaan di luar dan kembali seminggu lagi. Kami masih mencoba mencari rekrutan pengasuh baru."Ucap Maid Lee.
Sehun tak berkutik selain mengangguk mengiyakan, menyuruh wanita itu sedikit menjauh darinya.
Pria itu duduk pada kursi kecil di depan meja menatap sekali lagi jejeran note disana, meraih ponsel pada saku piyama menunggu jawaban panggilan.
"Halo."
"Selamat pagi, Presdir. Apa anda tidak akan datang ke kantor hari ini?"
"Minta Tuan Seo menggantikanku hari ini. Kirim beberapa pekerjaan yang bisa aku selesaikan di rumah, mundurkan waktu untuk bertemu para eksekutif sampai satu atau dua hari ke depan."
"Baik, akan saya usahakan dan segera mengabari anda."
"Hm, Terimakasih."Ucap Sehun sebelum mematikan panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny's ✔️
FanfictionHunkai Sekai Kapal Hantu. lebih seram daripada kapal lintas agensi