Sepertinya Sehun memang tidak pernah main-main dengan ucapannya. Memaksa Jongin berbaring pada sofa memulai sebuah pertemuan bibir, Tangan besar Sehun menggerayangi leher dan naik kearah pipi menyusupkan ibu jari diantara ciuman sepihak memaksa bibir Jongin terbuka lebih lebar.
Bunyi pertemuan lidah terdengar diantara volume TV yang tak seberapa.
Tangan Sehun yang bebas mengangkat kaki kiri Jongin menariknya agar tubuh mereka semakin dekat, memaksa kaki itu melingkar diantara pinggul.Sentuhan samar seringan kupu-kupu pada inti tubuh membuat Jongin merasa tersengat. Tubuh tan itu tersentak, meronta namun justru terlihat semakin menggesekkan miliknya pada pria diatas.
Sehun melepaskan pagutan mereka, menatap bagaimana Jongin kehabisan nafas. Kepalan tangan memukul bahunya lemah "T-tuannn hentikan. Ahhh ..."
"Berhenti mendesah maka aku akan berhenti."Ucap Sehun.
Jongin menutup mata mengigit bibir bawah saat Sehun melucuti satu-persatu bajunya. Tangannya meremat sandaran sofa "Tubuhmu sangat bagus, Tuan Kim."
Membuang muka Jongin mencoba menulikan pendengaran, telinganya merah padam.
"Penismu menegang, Tuan Kim. Kau yakin mau berhenti?"Tanya Sehun tersenyum miring memberikan jilatan sensual di permukaan leher Jongin.
"Kau yakin mau berhenti? Katakan padaku."
Jongin masih tetap diam, tak mengeluarkan satupun suara. Namun desahan itu keluar saat Sehun justru memberikan hisapan pada puting kanannya. Desahan panjang yang membuat Sehun merasa menang.
"Ah, disini. Bagaimana? Haruskan aku berhenti."Goda Sehun lalu menghisap puting kanan Jongin kembali dan desahan panjang kembali terdengar.
Lidah Sehun semakin bermain-main disana, gerakan memutar lalu menghisapnya kuat disertai gigitan kecil yang membuat Jongin kehilangan akal sehat. Bibirnya terbuka, mata terpejam, rambut hitam memanjang sedikit basah karena keringat. Tangan yang semula menolak kini melingkar diantara kepala dan rambut pria pucat diatasnya.
Membuka kaki lebar tanpa disadari memberikan akses terbuka.
"Anggghhh hahhh."
Jongin sedikit memekik saat hisapan itu semakin kuat tubuhnya menggelinjang, titik paling sensitif ditubuhnya membuat dia kehilangan rasa malu sekarang.
Sehun melepaskan hisapan pada puting, menyerang bibir penuh itu lagi sementara tangan memijat lembut dadanya, memilih puting keras dan basah karena liur.
Jongin kini ikut membalas ciuman, memainkannya lidahnya lebih aktif. Menelusup ke rongga mulut pria yang lebih tua darinya, melenguh dan mendesah lirih di sela ciuman.
Ciuman panjang terlepas ketika nafas mulai menipis, keduanya saling bertatapan begitu berani.
"Mau melanjutkannya?"Tanya Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny's ✔️
FanfictionHunkai Sekai Kapal Hantu. lebih seram daripada kapal lintas agensi