09. Cemburu?

631 451 595
                                    

3 hari kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 hari kemudian

16.05 WIB

Juminten POV

"Ris, kok kamu lama banget sih."

"Sabar ih, gara-gara cara makai pensil alis mu yang salah jadi miring gini, nambahin pekerjaanku aja," sahut Risma yang tengah mendandani ku.

"Kan dari awal aku gak minta bantuan mu."

"Hish, aku greget banget sama kamu. Gimana gak greget? Padahal kamu udah tau mau pergi ke festival seni di kampus bareng Rivai, eh bukannya sesekali makai outfit kece malah makai baju gambar Doraemon, rambut masih aja dikepang dua, mana bentukan make up an mu kayak ondel-ondel lagi, kayak bocah," bawel si Risma.

Iya juga sih, soalnya aku mau ke acara festival kampus bareng Rivai.

Nah, penasaran kan gimana ceritanya kok aku bisa janjian sama gebetan ku buat pergi bareng?

"Jumin, kemari lah. Ada yang ingin aku bicarain ke kamu," perintah Rivai dari arah kamarnya.

"I-iya ada apa? Perihal celana kamu yang bolong ya? Maaf kemarin aku gak sengaja bolongin celana kamu waktu aku lagi nyuci, hehe. Entar aku jahitkan bagian bolongnya ya?" sahut ku gemetaran.

"Bukan itu."

"Lalu mau ngomong apa nggih?"

"Begini.. Aku mau ngajak kamu besok pergi bareng ke acara festival seni kampus sampai selesai. Entar aku juga yang nganterin kamu ke sana sekalian pulangnya juga. Apa kamu mau?"

"M-mau," langsung aku jawab begitu saja dan masih tak menyangka atas apa yang baru saja aku dengar.

Rasa ingin jingkrak-jingkrak saking gembiranya, tapi aku tahan kemauan aneh ku ini demi jaga image ku di depannya.

Aku buru-buru keluar dari kamarnya dengan langkah cepat, malah aku sempat mau nabrak dinding kamarnya.

Haduh..

Segitunya kah salah tingkah ku habis diajak nge-date sama gebetan ku?

Jadi, itu cerita singkat kemarin aku diajak nge-date sama dia.

"Rambut mu dibiarkan terurai gini aja, terus nanti aku pinjemin gaun mahal ku ke kamu, okay?" Ujar Risma.

~💙❤️~

Tin tin..

Terdengar suara klakson mobil Rivai dari arah luar kos ku.

"Aku duluan ya Ris, entar kamu bisa nyusul aku di sana, Assalamualaikum," salam ku sambil berjabat tangan dengan Risma.

Pelet Halal [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang