Pelet Halal [ON GOING]

11. Epilog Tanpa Prolog

Ost untuk part ini |Keisya Levronka - Tak Ingin Usai

~•••~

"Terluka dan menangis tapi ku terima."

"Semua keputusan yang telah kau buat."

"Satu yang harus kau tau."

"Ku menanti kau tuk kembali."

~•••~

______________________________________

3 bulan kemudian

"Ini kecebong nya, sesuai permintaan lu," ucap Rangga yang kini berada di depan pintu kos ku.

Rangga memberikan sebungkus plastik yang berisikan air beserta para kecebong di dalamnya.

Karena hari ini adalah hari ulang tahunku, makanya Rangga ingin memberikan hadiah yang sesuai dengan keinginan ku.

Karena sejak kecil diriku udah suka banget sama kecebong yang aku temui di selokan depan rumah.

Aku pelihara kala itu, tapi dibuang di selokan sama ibu setelahnya.

Kata ibu ku terlalu jorok untuk dipelihara. Ibu ku aneh banget ya? Padahal imut loh menurutku.

Ngomong-ngomong selama 3 bulan terakhir ini dihabiskan waktunya untuk mengerjakan skripsi dan lagi-lagi Rangga membantu ku dengan effort yang cukup besar.

Tak hanya itu, di luar kegiatan kuliah pun dia selalu ada untukku jika aku membutuhkan pertolongannya. Padahal sebelumnya aku tak menerima tawaran Rangga yang ingin menjadi pak comblang untuk hubunganku dengan Rivai.

Awalnya aku memang menaruh rasa curiga terhadap nya, tapi dari tindakan Rangga sangat menunjukkan bahwa dirinya ternyata setulus itu kepadaku.

Risma yang mendengar cerita ku tentang hal tersebut malah mewanti-wanti diriku dengan cowok kayak Rangga karena biasanya cowok seperti itu butuh timbal balik.

Tapi, aku tak percaya dengan ucapan Risma karena buktinya saja sampai saat ini si Rangga enggak minta apa-apa dari ku.

Aku mikirnya kalau si Rangga ini beneran tulus melakukan itu semua sebagai teman.

Apalagi Rangga sampai rela berjuang mencari kecebong-kecebong imut nan lucu untukku yang aku gak tau dapat darimana.

.
.

Rivai❤️
12.00

Jumin, nanti malam ada waktu? Aku ingin ketemuan sama kamu di restoran rooftop Jakarta sambil ingin ngomongin hal penting ke kamu.