31. Santet

278 173 11
                                    

Di atas cuma sebagai ilustrasi sosok mbah dukunnya ya🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di atas cuma sebagai ilustrasi sosok mbah dukunnya ya🤗

______________________________________

"Jadi ada keperluan apa mbaknya datang kesini?" Tanya mbah dukun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi ada keperluan apa mbaknya datang kesini?" Tanya mbah dukun.

"Saya disini hanya ingin menanyakan soal kekasih saya apa benar sedang menyantet seseorang, Mbah?" Tanyaku yang terpaksa mengaku sebagai kekasihnya Rangga agar mbah dukun tersebut memberikan jawaban yang jujur.

"Tentu saja, bahkan Rangga sudah jadi langganan di saya. Apa dia belum membicarakan hal ini padamu? Oh iya, tadi dia juga sempat kesini."

Langganan? Apa itu artinya dia sudah berkali-kali menyantet seseorang disini? Padahal dulunya dia bilang hanya sekedar kenal saja sama mbah dukunnya.

Aku yang belum habis pikir dengan Rangga, mbah dukun tersebut kembali melanjutkan perkataannya, "Rangga bilang kamu selalu tersiksa selama hidup bersama suamimu. Oleh karena itu Rangga ingin menyingkirkan suamimu demi dirimu. Sebentar, apakah kamu berada di pihak Rangga? Tapi kamu tak akan bilang ini ke siapa-siapa kan?"

Sebegitu nya Rangga demi aku, sampai harus menyantet Mas Livai segala. Tapi apa benar hanya itu alasannya? Sungguh aku masih tak bisa mempercayai ini.

"Iya Mbah, saya berada di pihak Rangga. Mana mungkin seorang kekasih akan mengkhianati orang yang dicintainya hehe," jawabku berbohong.

Sebelum melanjutkan perbincangan lebih dalam tentang masalah ini, aku lebih dulu menanyakan perihal kenapa mbah dukun itu bisa langsung mengenali wajah ku yang mana sebelumnya diriku belum pernah menampakkan wajahku di hadapan beliau.

Lalu dijawab lah oleh mbah dukun yang katanya si Rangga pernah menunjukkan foto ku di handphone nya. Astaga, ternyata dia seniat itu.

"Apa kamu sudah pernah diberi tau oleh Rangga jika dia pernah membunuh saudara kandungnya suamimu?"

DEG.

Rivai maksudnya?

"Di tiga tahun yang lalu, Rangga sempat meminta bantuan ke saya untuk menyantet saudaranya suamimu sampai orangnya benar-benar terbunuh, tapi sayangnya usaha saya gagal karena orang yang mau disantet terlalu baik dan sholeh, jadi ilmu hitamnya bisa ditepis olehnya. Akhirnya Rangga melukainya menggunakan tangannya sendiri."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pelet Halal [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang