THE ALMOST KISS

603 51 0
                                    

•°★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°★

"Are you awake?"

Suara itu menyapa indera pendengarannya. Sontak matanya terbuka lebar. Ia terduduk di ranjangnya dengan mata yang menatap horor laki-laki di depannya. Sejak kapan ada orang di kamarnya?!

"Oke, tenang dulu. Gue tau lo syok, tapi-"

"Ngapain lo di kamar gue?!" teriak Brianna.

"ZIONATHAN!!" panggilnya, berharap laki-laki itu segera datang. Meskipun ia sedang malas dengan laki-laki itu, tapi jika situasi seperti ini, ia akan tetap memanggil nama itu.

"Zionath-hmpphhh!"

Agam berdecak kasar, menatap gadis yang mulutnya tengah ia bekap. "Diem bisa, gak?" ujarnya dengan nada mengancam.

Brianna berusaha melepaskan tangan itu dari mulutnya, namun Agam malah semakin membekapnya. "Gue lepasin, tapi lo diem. Oke?"

Tangannya terlepas begitu Brianna menganggukkan kepalanya. Agam duduk di sebelah gadis itu. "Lo semabuk itu sampai gak inget apa-apa?"

Kemungkinan-Kemungkinan terburuk seketika bermunculan di benaknya. Segera ia menunduk, memeriksa pakaiannya. Ia baru bisa bernapas lega menyadari pakaiannya masih utuh bersama dengan dalamannya.

Agam terkekeh melihat itu. "Tenang aja. Selesai kita lakuin itu, gue langsung pakein baju lo lagi kok."

Brianna berdecak sebal mendengar itu. Candaan yang menyebalkan. "Ish! Mesum lo!"

"Lagian lo mikir gitu."

Brianna mendengus. "Lo kok bisa ada di kamar gue sih, Kak? Masuknya gimana? Emangnya gak ketemu Zio?"

Agam menatap gadis ini bingung. Sungguh, apa dia tidak memperhatikan sekitarnya? Apa kamar dengan nuansa gelap ini terlihat seperti kamar miliknya sendiri?

"Lo perhatiin sekitar lo, baru lo tanya hal itu ke gue." Agam bangkit dari duduknya. "Sekarang lo mandi. Bajunya udah gue siapin di dalam kamar mandi. Terus temuin gue di lantai bawah."

Setelah laki-laki itu pergi, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar yang cukup luas ini. Kamar ini dihiasi dengan furnitur yang serba hitam dan abu-abu. Berbeda sekali dengan kamarnya yang-

"Bego!" Brianna menepuk dahinya, menyadari di mana dia berada. "Ini kamar Kak Agam? Fuck!"

Brianna malu sekali. Bagaimana bisa ia menampakkan wajahnya nanti di hadapan lelaki itu?

*****

Brianna menatap pantulan dirinya di cermin. Ia sudah tampak lebih bersih dan rapi dengan celana jeans pendek serta kaos putih kebesarannya. Entah pakaian siapa yang ia kenakan. Rasanya sedikit mencurigakan karena laki-laki itu bahkan menyiapkan pakaian dalam yang ajaibnya ukurannya pas.

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang