WHAT A BAD F**KING DAY

684 61 6
                                    

•°★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°★

"H-Hah? T-Temenin gimana?"

Semoga bukan seperti yang Brianna pikirkan. Semoga saja bukan-

"Tidur di sebelah gue. Cuma tidur aja. Kita biasa lakuin itu, kan dari dulu?"

Brianna diam, nampak berpikir. Benar, mereka sering melakukan itu dulu sampai akhirnya Zionathan harus pergi ke Bali. Jadi, seharusnya tidak masalah, kan? Tapi...mengapa jantungnya terasa seperti akan lompat?

Jelas ini tidak biasa.

"Tapi, aku belum mandi. Bau."

Zionathan terkekeh. "Lo bau? Mana mungkin? Lo orang yang sensitif sama bau, jadi lo gak mungkin membiarkan diri lo seharian bau. Parfum lo aja mahal, Bri."

Zionathan terlalu mengenalnya, sial.

Brianna meletakkan tasnya di nakas, perlahan berjalan menuju sisi tempat tidurnya dengan detak jantung yang kian cepat. Ia tidur terlentang menghadap langit-langit kamar yang gelap. Tangannya memilin selimut yang menutup setengah tubuhnya.

"Ke mana aja hari ini sama si anak hukum?"

Brianna melirik ke samping kemudian buru-buru kembali menatap ke atas saat menyadari Zionathan sudah memiringkan tubuhnya menghadap ke arahnya.

"Abis dari tempat gelato, aku ke rumahnya."

"Ke rumahnya?" ulang Zionathan dengan keterkejutan yang terselip.

"Hm...Kita makan masakan mamanya dan itu enak banget. Aku juga jadi lumayan akrab sama Claudia."

Zionathan mengernyitkan dahi. Nama yang asing. "Siapa Claudia?"

"Ah, itu adiknya. Dia curhat soal cowok yang dia suka dan minta saran ke aku."

"Terus?"

"Terus aku sama mamanya diajarin bikin cinnamon rolls dan itu enak banget. Kamu harus coba kalau nanti aku bikin."

Zionathan tersenyum kecil. Ini baru Brianna yang ia kenal. Cerewet. Yah, meskipun harus ia pancing lebih dulu.

Sudah merasa lebih santai, Brianna pun ikut memiringkan tubuhnya. Kini, mereka saling berhadapan.

"Kita udah jarang kayak gini sampai rasanya sedikit aneh," ujar Brianna.

Dalam hati laki-laki itu membenarkan pernyataan Brianna, tapi dia merindukan ini.

"Lo kangen main berdua sama gue gak?"

Gadis itu mengangguk tanpa ragu.

"Apa kegiatan kita yang kangen lo lakuin?"

Brianna bergumam sebelum menjawab. "Hmmm, aku kangen keliling sama kamu naik motor."

Zionathan menaikkan kedua alisnya. "Itu aja?"

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang