BUSTED

716 53 4
                                    

•°★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°★

Brianna menyeruput kopi himalayan butterscotch yang baru ia beli di salah satu coffee shop terdekat di kampusnya. Hari ini ia terpaksa berangkat sendiri karena Zionathan memiliki kelas yang lebih pagi.

Jika dulu ia akan kesal karena harus ditinggal, kini dia sudah lebih mengerti bahwa Zionathan juga memiliki kehidupannya sendiri dan Brianna tidak bisa terus-menerus bergantung padanya.

Pengertian itu tentu saja tidak datang tiba-tiba.

Jika kalian ingat tentang-eummm...apa sebutan yang cocok? Mungkin...ciuman tak jadi? Atau bibir yang hampir bersentuhan? Ah! Apapun itu sebutannya...ya, sejak itu Brianna merasa aneh jika berada dekat dengan pria itu. Rasanya sudah tidak seperti sebelumnya. Akhirnya, kejadian itu menanamkan pengertian pada otak Brianna tentang Zionathan yang memiliki kehidupan sendiri. Dengan begitu, ia tidak akan terlalu sering bersama Zionathan, bukan? Dan dia pun akan santai saja jika seharian itu tidak bersama Zionathan.

Karena...

Sejujurnya, kini dekat Zionathan membuatnya tidak tenang dan terus terngiang akan kejadian itu. Bagaimana laki-laki itu menatapnya, lalu tatapan intens itu perlahan turun ke bibirnya, lalu-

"Bri!"

Pikirannya buyar.

Untung saja Shakira memanggilnya. Kalau tidak, pikirannya akan terus melayang ke adegan di mana-oke, ia rasa ini saatnya untuk berhenti.

"Kenapa ngelamun gitu sih? Mikirin apa lo?" tanya Shakira, merangkul sahabat cantiknya itu.

Brianna menggeleng pelan. "Hari ini pengumuman seleksi keluar, gue takut aja gak masuk."

Tentu saja jawaban bohong. Tidak mungkin ia jujur bahwa dia dan Zionathan hampir berciuma-Ah! Sudahlah! Sudah cukup ia mengulang kata itu.

"Heh! Percaya sama gue, lo pasti masuk dan ada di top five!"

Brianna hanya tertawa pelan dan mengiyakan. Toh, dirinya pun sebenarnya sangat percaya diri ia akan masuk dan berada di tiga teratas, bukan hanya lima. Ia harus membuktikan pada laki-laki bernama Agam itu.

Saat mereka lanjut perbincang, kedua netra Brianna kembali menangkap penampakan Zionathan yang nampak asik dengan Maisya. Dalam hati ia berdecih.

Entah mengapa ia merasa jengkel. Jengkel karena lagi dan lagi ia harus melihat kemesraan mereka.

Shakira mengernyitkan dahinya melihat Brianna yang hanya fokus memandang satu titik dengan tatapan tajamnya. Namun, senyumnya hadir menyadari objek apa yang berhasil menarik perhatian Brianna.

"Kenapa tuh diliatin terus?"

Brianna menoleh setelah Shakira menyenggolnya dengan lengan pelan. "Males gue. Aneh. Gue mulu perasaan yang ngeliat mereka. Kayak gak ada pasangan lain aja yang bisa dikasih tunjuk ke gue."

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang