WHAT A COINCIDENCE?

772 63 6
                                    

•°★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°★

Melihat Zionathan tengah duduk di ruang tengah, Brianna yang sudah siap dengan celana jeans pendek dan atasan hanya mengenakan bikini berwarna hitam dengan luaran kemeja putih tipis itu, tidak berniat sama sekali untuk meminta izin atau sekedar memberi informasi. Jadi, dia hanya melenggang lewat tanpa permisi bak ayam.

"Mau ke mana pake baju kayak gitu?"

Langkahnya terpaksa terhenti. Ia memutar tubuhnya. "Surfing."

Zionathan beranjak dari sofa dan mendekati Brianna. "Di mana?"

"Pantai deket rumah."

"Sama siapa?"

"Sama-"

TIN TIN

"Kak Agam udah sampai. Pergi dulu."

Zionathan mencekal pergelangan tangan Brianna. Wajahnya berubah serius. "Ganti baju lo."

Brianna sungguh tidak dalam keadaan yang baik untuk berdebat. Ia menepis tangan itu. "Gak. Orang mau surfing, ya pake ini. Apaan sih?"

Zionathan berdecak kasar. "Brianna!" serunya pada gadis yang sudah berlari.

Dia pun segera melangkahkan kakinya menyusul gadis itu, meninggalkan Maisya yang sedang melakukan panggilan video tadi.

Sayangnya, tepat saat dia sampai di luar, mobil itu pun pergi. Matanya sempat bertemu dengan mata Brianna, namun gadis itu bahkan langsung mengalihkan pandangan.

"Sialan...."

*****

Setiap ada kesempatan di mana Agam bisa memperhatikan Brianna, pasti akan ia manfaatkan. Seperti saat ini.

Mobilnya tengah berhenti dikarenakan lampu merah yang masih menyala di depan sana. Matanya lagi dan lagi melirik gadis yang sedari tadi sibuk marah-marah. Hal itu yang membuatnya tertarik untuk lihat. Menggemaskan melihat seluruh atribut wajahnya itu tertekuk. Entah apa yang menyebabkan gadis ini memiliki suasana hati seburuk ini.

"Masa tiga ratus detik sih, Kak?! Lama amat lampu merahnya!"

Agam menghembuskan napasnya dan mengambil tasnya, mengeluarkaan satu permen karet yang tersisa. "Makan."

Brianna melirik, langsung mengambil permen karet itu dan memakannya dengan wajah cemberutnya.

"Lo tiba-tiba ubah jadwal seenaknya dan gue turutin. Sekarang malah marah-marah gak jelas. Berisik, tau? Telinga gue sakit."

Brianna mendesah panjang. Ia sadar ia sudah keterlaluan, tapi ia melakukannya secara tidak sadar. "Maaf, Kak."

"Kenapa tiba-tiba ubah jadwal?"

"I have a bad day."

"A bad day?" tanya Agam seraya mulai menjalankan mobilnya.

"Hm."

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang