DISASTER

763 77 95
                                    

•°★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°★

"Lo serius mau diem aja ada dia di tim renang kita?" tanya salah satu anggota renang senior, Amanda, yang juga teman Flora.

Flora berdecak kecil mendengarnya. Temannya ini cerewet sekali. Mereka sudah membahas ini berkali-kali setelah nama Brianna itu tertera di daftar anggota yang lolos tim renang untuk kompetisi minggu depan.

"Manda, lo bawel banget."

"Ya, gimana gak bawel? Bukannya lo benci dia? Harusnya lo gak biarin dia ada di jajaran anggota kita nanti."

Flora tersenyum sinis. "Kenapa jadi lo yang emosi gini?"

Amanda memasang wajah sedihnya. Semula ia tidak begitu peduli akan Brianna, tapi semuanya berubah ketika ia mendapati kekasihnya menatap foto-foto gadis itu di sosial media.

"Lo lupa soal cowok gue yang stalk tuh cewek?"

"Udah, tenang aja, Man. Gue udah siapin ini semua dari jauh-jauh hari. Kita liat nanti setelah selesai latihan."

Amanda tidak tahu apa yang temannya lakukan, tapi Flora itu jagonya dalam hal ini. Jadi, ia akan percaya.

*****

Brianna naik ke atas kolam renang setelah selesai latihan hari ini. Ia hendak masuk bersama dengan yang lain ke ruang ganti untuk membersihkan diri, namun pelatih renang mereka memanggilnya.

"Brianna! Come here. I need to talk to you."

Flora, yang berdiri di sebelahnya itu mendekat pada Brianna dan berbisik, "Someone's getting into trouble..." ucapnya dengan nada mengejek.

Brianna memutar bola matanya kesal. "Fuck off." Brianna langsung melenggang pergi setelah mengumpat pada Flora.

Flora melakukan gerakan menonjok pada Brianna saking kesalnya. Gadis ini tidak ada takut-takutnya padanya bahkan setelah ia pukuli waktu itu. Ia malah membalasnya dengan lebih menyebalkan.

"Yes, coach?"

Coach Lyn, seorang pelatih profesional dalam bidang olahraga air ini, menatap Brianna tepat di kedua matanya dengan tatapan tajamnya.

"What's wrong with you today? You seem lost. Banyak kesalahan yang kamu buat hari ini. Gak seperti biasanya."

Kebenaran pahit yang ia dengar tadi membuat pikirannya kacau balau. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa dengan informasi ini. Sulit baginya untuk fokus dengan latihan di saat Maisya hadir di benaknya bersamaan dengan pertanyaan yang muncul.

"Sorry, coach."

"Saya gak peduli kamu ada masalah apa di luar sana, tapi saat kamu di sini, di tempat ini, pikiran kamu cuma boleh ada di renang dan kompetisi nanti. Seperti apa kamu saat latihan itu mempengaruhi anggota lain. Kamu ngerti?"

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang