Bab 4

178 18 3
                                    

~SHERINA~

"Bagaimana? Apa kau setuju dengan tawaranku?", Cliff kembali bertanya padaku.

Tadinya, aku masih bertanya-tanya apakah dia sedang bergurau? Tapi, rupanya penyanyi terkenal ini tidak main-main atas ucapannya.

"Aku... aku butuh waktu untuk berpikir.", walaupun aku membutuhkan uang dalam jumlah yang banyak serta dalam waktu yang cepat, namun aku juga masih bisa berpikir secara rasional. Apalagi, yang dia tawarkan itu adalah sebuah pernikahan.

"Oke. Aku bisa mengerti kalau kau memang butuh waktu untuk berpikir.", kemudian dia mengeluarkan dompet dari saku celananya lalu mengambil sesuatu dari dompet tersebut. "Ini adalah kartu namaku."... dia mengulurkan selembar kartu nama tersebut padaku. Dan aku langsung menerimanya. "Jika kau bersedia menerima tawaranku, datanglah ke alamat yang tertera pada kartu nama tersebut besok pagi jam sembilan. Tapi, jika kau tidak datang sampai jam yang sudah kutentukan, maka aku akan menganggap bahwa kau menolak tawaranku.", dia berkata sambil memasukkan dompet yang tadi dia keluarkan kembali ke dalam saku.

"Baik, aku akan memikirkannya lebih dulu."

Cliff hanya mengangguk menanggapi ucapanku.

"Aku akan menyambut baik jika besok pagi kau datang ke tempatku, Ms. Quinton. Tapi, seandainya kau tidak datang, kuharap ke depannya kau tidak membuat masalah dengan menyebarkan gosip atau berita ke semua orang tentang pertemuan dan tawaran yang kuberikan padamu malam ini. Dan jangan sekali-kali kau berani menyebarkan informasi tentang diriku yang tertera pada kartu nama yang kuberikan padamu tadi. Aku tidak memberikan kartu namaku pada semua orang, kecuali orang tersebut terpercaya. Walaupun kita baru bertemu, tapi kuharap kau adalah salah satu orang yang memang dapat kupercaya. Karena jika suatu saat nanti kau membuat masalah, maka aku bisa dengan mudah mencari lalu menuntutmu hingga ke pengadilan. Apa kau mengerti?", dia berkata mengancam dengan penuh intimidasi.

Sedangkan, aku menelan ludah karena merasa takut atas ancamannya. Jadi, aku buru-buru mengangguk menuruti ucapannya.

"Bagus. Sekarang, aku pergi dulu.", setelah mengatakan itu, Cliff langsung berbalik dan berjalan menjauh dariku.

Sementara, aku masih berdiri memperhatikannya hingga dia masuk ke dalam mobil yang ternyata terparkir tidak jauh dari posisiku berada saat ini. Setelah memastikan bahwa Cliff sudah mengemudikan mobilnya keluar area taman, aku menunduk menatap selembar kartu nama yang kini sedang kupegang. Dalam hati, aku masih bertanya-tanya.

Apakah ini nyata? Aku baru saja bertemu dengan Cliff Warren, si penyanyi terkenal itu. Dia juga baru saja memberikan kartu namanya padaku. Dan yang lebih gila lagi adalah dia menawarkan sebuah pernikahan padaku.

Aku menghela napas lelah. Walau sudah berulang kali aku melakukan kilas balik tentang bagaimana pertemuanku dengan Cliff tadi, berulang kali pula aku masih tidak percaya kalau ini nyata. Daripada terus bertanya-tanya sendirian di sini, lebih baik aku pulang ke rumah.

***

Aku menatap secara bergantian pada kartu nama yang sedang kupegang serta layar ponselku yang kini sedang menampilkan foto dan informasi dari seorang Cliff Warren. Saat ini, aku sedang membandingkan antara foto Cliff yang muncul dari hasil pencarian di ponselku, serta wajah Cliff yang kutemui di taman tadi. Walaupun tadi suasana taman tampak temaram, tapi aku tetap bisa melihat dan mengenali wajahnya. Dan benar, yang kutemui tadi memang Cliff Warren. Tidak salah lagi.

Sekarang, aku jadi mulai memikirkan tawaran yang diberikan oleh Cliff tadi. Saat berbicara denganku, dia tampak bersungguh-sungguh dengan semua ucapannya. Dan aku juga percaya bahwa dia dapat dengan mudah memberiku uang senilai dua ratus ribu dollar dalam waktu secepat yang kuinginkan. Uang sejumlah itu jauh lebih dari cukup bagiku untuk melunasi sisa hutang Irene. Tapi, masalahnya adalah sebagai imbalan atas uang yang dia berikan, dia ingin agar aku menikah dengannya. Bila dilihat dari tawarannya yang begitu spontan, sepertinya dia ingin menikahiku hanya untuk mendapatkan status, keuntungan atau sejenisnya. Dia menikahiku bukan karena cinta.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang