Bab 36

171 20 23
                                    

~SHERINA~

Setelah tadi menangis cukup lama, kini aku sudah mulai tenang. Dan tentu saja, aku masih berada di dalam pelukan Cliff. Barulah kemudian, aku melepaskan diri dari pelukannya.

"Jadi, bagaimana, Sayang? Apa kau bersedia kembali padaku? Terlebih, sekarang kau sedang hamil. Kumohon kembalilah padaku agar kita bisa merawat dan membesarkan anak kita bersama-sama.", Cliff kembali membujukku. Tampaknya, dia tetap tidak menyerah.

"Jika aku bersedia kembali padamu, apakah kau mau berjanji padaku bahwa kau tidak akan terpengaruh atau berusaha mengejar Selly lagi?", aku balik bertanya dengan suara yang terdengar parau.

"Aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan terpengaruh lagi terhadap apapun yang berhubungan dengan Selly. Aku juga tidak akan lagi berusaha mengejarnya. Itu semua karena perasaanku pada Selly sudah benar-benar pupus. Aku tidak lagi mencintai atau menginginkannya. Karena sekarang di hatiku hanya ada kau. Aku mencintaimu, Sherina. Hanya kau yang memenuhi hati dan pikiranku. Tidak ada wanita lain.", Cliff langsung menjawab dengan mantap.

Aku menatap Cliff dan lagi-lagi menilai. Dari sorot mata birunya, aku tahu bahwa Cliff bersungguh-sungguh atas ucapannya tadi. Dia berkata jujur tentang dia yang hanya mencintaiku.

"Serta, bila kita kembali bersama, apakah kau juga mau berjanji bahwa kau tidak akan lagi mengungkit-ungkit perihal perjanjian kontrak yang kita sepakati dulu? Karena setiap kali kita bertengkar dan kau mengungkit masalah perjanjian itu, aku merasa sedih dan seperti sama sekali tidak berharga di matamu.", aku kembali melontarkan pertanyaan padanya.

Cliff menggenggam sebelah tanganku.

"Aku minta maaf bila sikapku yang dulu sering mengungkit-ungkit perjanjian itu menyakiti hatimu. Aku memang bodoh dan egois. Sekali lagi, maafkan aku, Sayang. Dan aku berjanji bahwa mulai sekarang aku tidak akan lagi mengungkit-ungkit perjanjian itu hingga menyakitimu. Jika aku sampai melakukannya, kau bisa memukul atau menghukumku."

Aku tersenyum tipis karena merasa sedikit terhibur atas jawaban serta gurauannya.

Oke. Sekarang, aku sudah merasa puas atas jawaban yang diberikan oleh Cliff. Lagipula, aku juga masih mencintainya. Aku dapat melihat kesungguhan dalam ungkapan cintanya padaku. Jadi, tidak ada alasan lagi bagiku untuk terus menolaknya.

"Baiklah. Kalau begitu, aku bersedia.", kataku kemudian.

Seketika, mata Cliff melebar dan tampak antusias.

"Jadi, kau bersedia kembali lagi padaku, Sayang?", Cliff bertanya seperti tidak menyangka.

Aku tersenyum dan mengangguk.

"Ya. Aku bersedia kembali padamu, Cliff.", jawabku dengan suara yang masih terdengar parau namun terdengar bahagia.

Setelah mendengar jawabanku, Cliff langsung menarik tubuhku kembali ke pelukannya.

"Terimakasih, Sayang. Terimakasih karena kau bersedia kembali padaku. Aku berjanji bahwa aku akan menjadi suami yang baik untukmu serta ayah yang baik untuk anak-anak kita. Aku akan mencintai dan membuat kalian bahagia bersamaku selamanya."

Aku mengangguk sambil membalas pelukannya. Atas ungkapan cinta serta janjinya tadi, kali ini aku percaya dan menyandarkan seluruh hati dan cintaku padanya.

***

Setelah tadi berbaikan, aku masih berpelukan dengan Cliff di ruang tamu. Hingga kemudian, aku menyadari bahwa kemeja yang dikenakan oleh Cliff kini terasa basah karena tadi terkena air mataku.

"Cliff, kemejamu basah.", kataku hendak menjauhkan diriku dari pelukannya.

Tapi, Cliff malah menahan tubuhku agar tetap berada di dalam pelukannya.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang