Bab 13

118 16 0
                                    

~CLIFF~

Awalnya, saat datang ke acara pesta ulang tahun CEO agensiku tadi, aku merasa baik-baik saja. Tapi, sejak melihat Selly berdansa dengan Lucas, aku jadi merasa kesal. Karena itulah begitu acara selesai, aku langsung mengajak Sherina pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan pulang pun aku juga diam. Begitu pun Sherina. Dia tidak bertanya atau protes dan hanya menuruti semua ucapannya. Sepertinya, dia tahu bahwa suasana hatiku saat ini sedang tidak baik.

"Aku akan langsung ke kamar lalu tidur.", aku berkata pada Sherina saat kami sudah masuk ke dalam rumah.

"Ya. Selamat malam, Cliff."

Aku hanya mengangguk atas ucapannya. Setelah itu, aku lanjut berjalan menaiki tangga hingga ke lantai atas.

***

Setelah sebelumnya berulang kali Selly dan Lucas membuatku cemburu dengan kedekatan mereka, sekarang mereka benar-benar berkencan. Karena itu, Lucas menraktir seluruh orang di agensi makan malam sebagai bentuk perayaan atas terjalinnya hubungan mereka. Semua orang dengan senang hati merayakan dan memberikan selamat atas hubungan mereka. Tapi, tidak denganku. Oleh sebab itu, saat sore tadi aku langsung pulang ke rumah setelah selesai berlatih. Aku melakukan itu karena aku tidak ingin ikut dalam acara makan malam bersama mereka.

Mungkin, karena sejak siang tadi suasana hatiku sudah berantakan, saat sampai di rumah pun aku juga tidak bersemangat melakukan apapun. Bahkan, aku juga tidak menyentuh makan malam yang sudah disiapkan oleh Sherina. Begitu masuk ke dalam kamar, aku langsung mandi lalu bersiap untuk tidur.

Kupikir, aku akan bisa langsung terlelap begitu menyentuh ranjangku yang empuk. Namun, setelah berbaring selama lebih dari dua jam, aku tidak kunjung terlelap. Karena merasa sebal, aku pun bangun dan memutuskan keluar kamar. Sepertinya, aku butuh udara segar.

Begitu keluar kamar, aku langsung menuju ke dapur berniat mengambil minum. Tapi, kemudian pandanganku justru teralih pada pintu belakang yang terbuka.

Sekarang, aku jadi bertanya-tanya, apakah Sherina lupa mengunci pintu? Atau mungkin, ada seseorang yang tengah berusaha menyelinap ke rumahku?

Karena merasa penasaran, aku pun berjalan secara perlahan menuju ke pintu tersebut. Namun, kemudian aku mendesah lega begitu mengetahui bahwa bukan penguntit atau pencuri yang membuka pintu belakang rumahku, melainkan Sherina yang kini sedang duduk di kursi panjang yang ada di teras belakang rumah.

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini?", aku bertanya padanya.

Sherina yang sebelumnya tidak menyadari kehadiranku, kini terkejut dan langsung menoleh ke arahku.

"Cliff, kau belum tidur?", dia justru balik bertanya.

"Apakah sudah menjadi hobby-mu duduk sendirian di malam hari di tempat yang sepi seperti ini?", aku mengejeknya mengingat dulu saat pertama kali aku bertemu dengannya, dia juga tengah duduk sendirian di taman yang sepi dan gelap.

Sherina hanya tersenyum menanggapi pertanyaanku.

Kemudian, aku menghampirinya dan duduk di kursi panjang yang sama dengannya namun masih berjarak.

"Kupikir, kau sudah tidur.", dia berkata.

"Aku tidak bisa tidur."

"Kenapa?"

Aku menghela napas lelah.

"Aku sedang stress memikirkan beberapa hal yang mengganggu pikiranku.", jawabku jujur.

Setelah mendengar jawabanku itu, Sherina tidak bertanya lagi. Aku pun juga tidak. Kami sama-sama saling diam selama beberapa saat. Tapi, kemudian Sherina beralih menatap dan memperhatikanku.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang