Bab 15

119 15 0
                                    

~CLIFF~

"Sekarang, pilihlah gaun yang kau sukai. Tapi, ingat, jangan memilih gaun yang jelek yang mana itu akan mempermalukan diriku. Kau harus mencari gaun yang sesuai dengan tema acara yang sudah kujelaskan padamu di mobil tadi."

Sherina mengangguk atas ucapanku. Lalu, dia berjalan menjauh dariku ditemani oleh pelayan toko menuju ke tempat gaun berada. Sedangkan, aku duduk di sofa yang ada di ruang tunggu sambil membaca majalah yang disediaakan di sana.

"Cliff, bagaimana dengan gaun ini? Apakah menurutmu gaun ini bagus untuk kupakai di acara interview besok?"

Aku yang sebelumnya tengah fokus membaca, kini mendongak dan menatap Sherina yang sudah berdiri di hadapanku. Aku tidak tahu kapan dia memilih gaun itu atau kapan dia berganti. Yang kutahu, sekarang dia sudah memakai gaun pilihannya.

Gaun yang dipilih oleh Sherina berwarna ivory berlengan pendek dengan panjang selutut. Gaun itu bermodel semi formal yang menurutku cocok untuk acara interview besok. Selain itu, warna ivory yang dia pilih juga bagus sehingga membuat Sherina tampak lebih cerah dan cantik.

Aku pun mengangguk puas atas pilihannya. Aku cukup terkejut karena dia memiliki selera fashion yang tidak buruk.

"Itu bagus.", komentarku.

"Jika menurutmu cocok, aku akan mengambil gaun yang ini saja.", kemudian dia beralih berbicara pada pelayan toko akan gaun pilihannya tersebut.

Sedangkan, aku berjalan ke arah kasir untuk melakukan pembayaran.

***

Setelah membeli gaun untuk Sherina, aku mengajak Sherina mampir ke sebuah restoran untuk makan malam. Karena kupikir jika kami makan di rumah, sudah terlalu malam bagi Sherina untuk memasak. Selain itu, aku juga pasti akan kelaparan bila harus menunggunya menyiapkan makanan lebih dulu.

"Sherina..."

Aku dan Sherina secara bersamaan menoleh ke arah suara yang memanggilnya tadi.

"Mr. Lewis?", Sherina menyahut dan balas menyapa ke arah pria yang kini sedang berjalan menghampiri kami. Selain itu, dia juga langsung berdiri.

Sementara, aku hanya dia memperhatikannya.

"Aku tidak menyangka akan bertemu lagi denganmu di sini.", ucap pria bernama Mr. Lewis itu, yang kini sudah berdiri di dekat meja kami.

"Senang bertemu lagi dengan Anda, Sir.", Sherina berkata dengan sopan.

"Sherina, jangan memanggilku seperti itu. Aku bukan kepala editormu lagi.", Mr. Lewis tampak sungkan.

Sherina hanya tersenyum atas ucapannya.

"Tetap saja, Anda dulu adalah atasan saya.", Sherina menjeda kalimatnya lalu beralih padaku. "Oh ya, Sir, perkenalkan, ini suamiku, Cliff Warren.", tidak lupa Sherina memperkenalkan diriku.

Aku langsung tersenyum ramah pada Mr. Lewis. Kemudian, aku berdiri dan mengulurkan tangan untuk berkenalan.

"Cliff Warren, senang berkenalan dengan Anda, Mr. Lewis.", aku berbicara dan bersikap dengan mode yang selama ini selalu kutampilkan di hadapan kamera dan semua orang. Tidak lupa, aku juga berbicara formal padanya karena Mr. Lewis ini tampak lebih tua daripada aku.

"Astaga! Aku tidak menyangka bahwa aku akan bersalaman dan bertemu dengan seorang Cliff Warren. Aku juga senang bertemu denganmu.", dia membalas jabatan tanganku.

Setelah berkenalan dan berbasa-basi denganku, Mr. Lewis kembali berbicara dengan Sherina. Baru kemudian, dia beranjak dari meja kami dan menuju ke meja lain yang terletak sedikit jauh dari kami, ke meja tempat orang-orang yang katanya sudah menunggunya sejak tadi.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang