~CLIFF~
Karena terlalu asyik mengobrol dengan para temanku, aku jadi baru sadar bahwa Sherina sudah terlalu lama tidak kembali. Padahal, tadi dia mengatakan bahwa dia hanya akan ke toilet sebentar.
Apakah terjadi sesuatu padanya hingga membuatnya tidak kunjung kembali?
Sekarang, aku jadi merasa khawatir. Daripada terus bertanya-tanya, aku memutuskan untuk menyusulnya. Setelah mengedarkan pandanganku ke beberapa area sekitar toilet, aku pun melihat Sherina yang baru saja keluar. Dan aku merasa lega begitu melihatnya tampak baik-baik saja. Lalu, aku melangkah hendak menghampirinya. Tapi, seketika langkahku terhenti saat melihat seorang wanita berpakaian waitress memanggil Sherina.
"Sherina..."
Sherina yang belum melihatku, kini menoleh ke arah sumber suara wanita yang memanggilnya tadi.
"Irene...", Sherina balas menyahut seperti mengenali wanita tadi.
Irene? Aku seperti tidak asing dengan nama itu. Lalu, aku berusaha mengingat-ingat tentang nama siapa itu. Kemudian, aku teringat sesuatu.
Bukankah pada malam saat aku pertama kali bertemu dengan Sherina di taman malam itu, Sherina beberapa kali menyebut nama Irene pada pembicaraannya di telepon? Meski Sherina tidak pernah menyebutkan nama saat dia bercerita padaku tentang sepupu yang telah membuatnya terlilit hutang, tapi dari pembicaraan mereka di telepon malam itu, aku bisa menangkap bahwa Irene adalah sepupu Sherina.
Jadi, dia wanita yang bernama Irene?
Karena ingin tahu lebih lanjut, aku mengurungkan niatku menghampiri Sherina dan ganti memperhatikan mereka dari jarak jauh secara diam-diam.
Saat ini, Sherina terlihat menghampiri Irene yang tengah berdiri di area sekitar toilet yang sepi dan dekat dengan ruang staff. Dan aku mengikutinya.
"Irene, kau sudah kembali? Kapan kau kembali dari Swiss?", Sherina bertanya dan tampak senang setelah berhadapan dengan sepupunya.
"Aku sudah kembali ke New York sejak hampir dua bulan yang lalu. Apakah paman dan bibi tidak memberitahumu perihal itu?"
Sherina menggeleng.
"Tidak. Ayah dan ibu belum memberitahuku kalau kau sudah kembali ke New York."
"Benar saja. Mereka pasti memahami bagaimana kesibukan putrinya yang kini sudah menjadi istri dari seorang penyanyi terkenal. Maka dari itu, mereka tidak memberitahumu bahwa sepupunya sudah kembali. Karena itu bukanlah hal penting bagimu.", wanita bernama Irene itu berbicara dengan nada dan ekspresi yang menyebalkan.
"Irene, kenapa kau berbicara seperti itu? Mungkin, ayah dan ibuku lupa memberitahuku perihal kau yang sudah kembali karena mereka sibuk menjaga toko. Tapi, aku benar-benar senang kau kembali.", meski sepupunya itu sejak awal sudah bersikap menyebalkan, tapi Sherina tetap terlihat tulus dan baik saat berbicara padanya.
"Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu? Pasti sangat menyenangkan karena sekarang kau sudah menikah dengan seorang penyanyi terkenal. Aku membaca beberapa artikel tentang hubungan kalian. Dan aku sama sekali tidak menyangka bahwa sepupuku yang sangat polos dan kurang bergaul ini ternyata bisa mengambil hati lalu menikah dengan seorang pria tampan yang sangat terkenal."
Bahkan dari posisiku yang hanya memperhatikan mereka dari jarak jauh saja, aku bisa melihat dengan jelas rasa iri dan sindiran yang dia lontarkan pada Sherina.
"Aku baik. Lalu, bagaimana dengan kau?", Sherina tampak tidak menanggapi sindiran Irene dan justru balik menanyakan keadaannya.
"Seperti yang kau lihat, aku sekarang bekerja sebagai seorang waitress di hotel ini. Aku bekerja keras untuk memenuhi kebutuhanku. Berbeda dengan kau yang kini hidup mewah dan bergelimang harta bersama dengan suamimu yang terkenal dan kaya raya itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
RomanceCliff Warren adalah seorang penyanyi terkenal. Lalu, dia bertemu dengan seorang gadis bernama Sherina Quinton.