Bab 34

173 23 5
                                    

~SHERINA~

Setelah pergi dari rumah Cliff, aku tidak pulang ke rumah orang tuaku. Melainkan, aku pergi ke sebuah desa yang ada di pinggiran kota Brooklyn. Bukan tanpa alasan aku memilih desa tersebut. Dulu, aku pernah datang ke desa itu untuk suatu program mata kuliah saat masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi beberapa tahun yang lalu. Dan aku tahu bahwa suasana pedesaan di sana masih sangat kental. Lingkungannya pun tidak seramai di kota. Jadi, menurutku desa itu sangat cocok bagiku untuk tinggal sementara waktu.

Karena saat ini berita tentang hubungan Cliff dengan Selly sedang menjadi trending topic, aku tidak ingin menambah pemberitaan tentang Cliff yang mana aku pergi dari rumahnya. Jadi, kupikir suasana pedesaan seperti ini adalah tempat yang cocok untukku bersembunyi. Bahkan, aku juga belum menghubungi orang tuaku atau pun orang tua Cliff terkait dengan masalah ini. Bukan maksudku ingin menyembunyikan masalah ini dari mereka. Hanya saja, aku belum menemukan alasan yang tepat untuk memberitahu mereka bahwa aku dan Cliff akan bercerai. Untuk sementara, aku akan diam dulu sambil mencari alasan yang tepat yang mana itu tidak akan menyudutkanku atau Cliff di mata para orang tua kami nanti.

Karena sebelumnya aku sudah pernah datang ke desa ini, jadi aku sudah tahu tentang bagian mana desa yang memiliki penginapan. Dan aku langsung menuju ke penginapan tersebut. Beruntungnya, aku langsung mendapatkan penginapan di hari yang sama saat aku datang ke sana. Jadi, begitu sudah bertemu dengan pemilik penginapan dan diberikan kuncinya, aku bergegas masuk untuk beres-beres.

Setelah membersihkan kamar dan beberapa tempat di penginapan, aku lanjut membereskan barang-barangku. Begitu semua pekerjaan sudah selesai, barulah aku merebahkan diriku di ranjang karena merasa lelah.

Bagaimana tidak? Semalam, aku pergi dari rumah Cliff saat malam sudah larut. Lalu, dari Brooklyn menuju ke desa ini membutuhkan waktu perjalanan selama lebih dari dua jam. Begitu sampai, di pagi harinya aku langsung mencari penginapan dan lanjut bersih-bersih dari siang sampai sore. Aku kurang tidur dan benar-benar kelelahan karena pindahan ini. Karena begitu sibuk, aku sampai lupa kalau aku belum makan apapun sejak tadi siang. Tapi, aku juga terlalu lelah jika masih harus berbelanja dan memasak untuk makan malam. Sedangkan, di desa ini juga tidak ada layanan pesan antar makanan yang tersedia dua puluh empat jam.

Karena rasa malas yang lebih dominan, aku pun memutuskan untuk bangun lalu mandi. Kupikir, setelah mandi nanti aku akan langsung tidur saja sambil menahan lapar. Baru besok pagi aku akan berbelanja di pasar sekitar dan mulai memasak makanan.

***

Entah sudah berapa kali aku muntah pagi ini. Meski begitu, aku tetap saja merasa mual. Mungkin, ini karena sejak kemarin aku melewatkan makan siang. Dan pada malam harinya, aku juga terlalu malas untuk mencari makanan. Akibatnya, sekarang aku terkena maag.

Aku berjalan dengan lemas dari kamar mandi menuju ke kamarku. Begitu sampai di kamar, aku langsung merebahkan diriku kembali ke ranjang. Lalu, aku memejamkan mata. Karena terus muntah, kini aku menjadi lemas.

Aku menghela napas lelah karena merasa tidak nyaman dengan kondisi tubuhku saat ini. Meski sudah muntah berulang kali, kenapa rasa mual ini masih saja menyerangku? Jika terus muntah seperti ini, aku jadi tampak seperti wanita yang sedang hamil.

Seketika, aku membuka mata setelah sadar akan pemikiranku tersebut.

Hamil?

Dengan cepat, aku berusaha mengingat periodeku datang bulan Rasanya, aku sudah lama tidak datang bulan. Kemudian, aku membuka ponselku. Biasanya, aku menandai kalender setiap kali datang bulan. Dan sekarang, aku baru sadar bahwa aku sudah telat datang bulan selama lebih dari tiga minggu.

Jika memang begitu, mungkinkah aku...?

Dengan sisa-sisa tenaga yang kumiliki, aku pun bangun dari posisi tidurku. Kemudian, aku mengambil jaket dan dompet lalu keluar dari penginapan. Aku harus ke apotek terdekat untuk membeli sesuatu, yang mana itu untuk memastikan dugaanku saat ini.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang