Chapter 6: Panorama

796 111 91
                                    

Enjoy to read all..
Aku bakalan melakukan revisi cerita secepatnya Yaa jadi tunggu aja...

.
.
.

☘️☘️☘️

Pada hari ini tepat satu Minggu lamanya Andrea tidak kembali kerumah semenjak malam dimana mereka tidur bersama.

"Ini baru awal Rin. Semoga kau bisa mendapatkan kebahagiaan." Ungkap Catharina dalam hatinya.

Ia tersenyum melihat langit malam yang begitu indah. Tak lupa menyapu keringat yang bercucuran di dahi setelah pemanasan.

"Indah." Kata itulah yang ia lontarkan sembari memasang earphone untuk mendengarkan musik, kemudian berlari pelan diatas treadmill.

Pada malam ini Carin memutuskan untuk pergi ke ruangan fitness tentunya untuk olahraga. Ini adalah salah satu kegiatan yang rutin ia lakukan selain membaca buku.

"Meong meong!!!"

Seekor kucing yang nama Swivi beras main coon lah yang menjadi teman di tengah kesendirian wanita itu. Hewan itu senantiasa menjaga dan berada di dekat tuanya. Ia kini tengah berbaring tak jauh dari tempat Catharina.

Ntah darimana Andrea bisa tau kalau Catharina menyukai kucing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ntah darimana Andrea bisa tau kalau Catharina menyukai kucing. Yang pasti ia sangat berterimakasih atas pemberian dari tuannya itu.

Tak berselang lama, Carin melambatkan tempo larinya hingga berhenti, karena ia merasakan ada seseorang yang memantaunya dari kejauhan.

"Sejak kapan tuan berada di sana?" Tanpa memandang pria itu, mengatur nafas dengan keringat bercucuran.

"Lebih kurang 10 menit yang lalu." Jawab pria itu melihat arloji yang terpasang di pergelangan tangannya.

Catharina tak menggubris dan hanya fokus menyapu keringat di wajah dah tubuhnya.

"Kenapa berhenti lanjutkan saja."  menaikan tangannya sebagai code untuk menyuruh tangan kanan keluar dari tempat ini dan kini hanya tinggal mereka berdua.

"That's enough for me." Melihat Andrea yang kini tengah duduk di sofa.

"Apakah ada masalah?" Melihat Carin nada dingin.

Carin menggeleng duduk tak lupa meminum air. Pandangannya tertuju pada jam dinding yang sudah menunjukan pukul sembilan malam.

"Have you had dinner?"

"Sudah."

"Kemana kau selama ini tuan? Meninggalkan aku begitu saja." Catharina berjalan menuju jendela yang memperlihatkan panorama langit malam yang begitu indah.

"Ada urusan penting yang harus ku selesaikan." Katanya pandangannya masih fokus melihat Carin.

Catharina mengangguk kemudian berkata, "terimakasih atas pemberian kucingnya tuan tapi, ini tidak cukup untuk ku." Melihat kucing yang duduk tak jauh darinya kemudian berpaling ke Andrea.

MIWA AND WINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang