Keesokan harinya...
Memang Andrea lebih dulu tiba ketempat itu, beberapa jam setelahnya orang yang ia tunggu kehadirannya kini sudah bersamanya.
"Hai? Sudah lama tidak bertemu dengan mu nona." Kata Sam, melihat Catharina yang di pasung.
Sudah satu Minggu lamanya ia dikurung di dalam sana. Kondisi sangat memprihatikan. Tubuhnya di penuhi memar dan terlihat kurus.
"Apa yang kalian mau?" Kata Carin memberontak ingin melepaskan diri.
"Hahaha, tidak ada. Bukanya ini kau mau?" Menyulut sebatang rokok, kemudian masuk dalam penjara.
"Agensi tidak akan membiarkan aku seperti ini." Melihat Sam marah.
"Pada kenyataannya Agensi membiarkan mu tersiksa sendirian hinggap gila!" Menghembuskan asap rokok ke udara.
"Aku tidak gila."
"Lalu apa?" Menarik rambut Catharina kasar, hingga dapat menatapnya dekat.
"Aaaakkkkhhhh." Erangnya kesakitan.
"Sudah ku peringkatkan dari lama jangan pernah kembali pada kami."
"Lepas." Erang Carin kesakitan.
"What for?" Tanya Sam menguatkan tarikannya.
"You drugged me!!!" Teriak dengan napas tersengal-sengal.
"Well of course I drugged you." Menghempas tubuh Catharina. Kemudian menempelkan api rokok ke telapak kaki Catharina.
"Sam no, aaaakkkkhhhh help me, no, no." Teriaknya histeris kemudian menangis.
Hal yang sama dia dapatkan berulang kali begitu juga dengan pelecehan dalam waktu yang cukup lama.
"Lepas kan aku." Catharina menangis, tubuhnya lemah, melihat Sam yang mengenakan pakaian untuk dirinya.
"Never!!" Tersenyum puas, mencium Catharina sekilas kemudian berdiri hendak pergi.
"Wait, I forgot to say this, kau bisa tanyakan semua hal yang terjadi pada rekanmu sendiri." Setelahnya Sam pun keluar dari dalam penjara.
"Help me!!" Berbicara tanpa suara, menangis melihat Andrea yang pergi bersama dengan Sam dan penjaga.
Disela kepergiannya, Andrea hanya bisa menatap wanita itu, kaki dan tangannya yang sudah memar makin diperparah, ditambah tepat di hadapannya tadi Sam menyetubuhi wanita itu dengan paksa.
☘️☘️☘️
Satu Minggu setelahnya...
"Aku titip putri ku pada kalian," melihat semua para pekerja yang berkumpul mengelilingi meja makan. "Terutama kamu?" Melihat pengasuh, "lakukan pekerjaan mu dengan baik jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan pada putriku!" Lanjutnya.
"Baik tuan, akan saya laksanakan." Ujar Riana.
"Terima kasih." Melihat pengasuh, "Margaretha? Aku yakin kau tidak akan lupa tugas mu bukan? Tetaplah lakukan yang terbaik." Melihat kepala pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIWA AND WINE [END]
RomanceNOTE: WINE AND MIWA "Segelas WINE yang di hidangkan, tidak akan habis jika tuanya tidak meminumnya, begitu juga dengan MIWA, kami tidak akan datang jika benalunya tidak menemui inangnya." #Rank 1 di agen #Rank 1 di emosional #Rank 2 di Andrea #Rank...