Seharian Andrea mendiamkannya. Carin tidak tau kenapa sikap Andrea berubah drastis padanya.
"Andrea? Seharian ini kau hanya diamkan aku tanpa berbicara sedikit pun. Apakah aku membuat kesalahan?" Melihat Andrea.
Andrea hanya diam tanpa menghiraukan Carin, kemudian ia menghidupkan video rekaman di layar TV. Memperlihatkan semua aktivitas Carin.
"Apakah kau melupakan semua perjanjian yang sudah kita sepakati?" Katanya dingin.
"Tidak sama sekali." Melihat rekaman.
"Dan kau melanggar semuanya. Mencuri Alex dariku!"
"Aku tidak mencurinya darimu, bukankan ini sesuai kesepakatan kita?" Kata Carin.
"Tapi kau mengambilnya tanpa seizin ku." Andrea berdiri berbicara dengan nada tinggi.
"Ini bukan kemauan ku Andrea. Jadi jangan menyalahkan ku. Kau bisa lihat semuanya, aku hanya memberikan mereka bantuan itu saja."
"Rencana yang sangat mulus sayang. Sehingga aku tidak bisa melacak pergerakan kalian." Menatap Carin hingga dia terduduk di atas meja.
"Berkomunikasi dengan para pelayan. Membebaskan Alex tanpa sepengetahuan ku, mengotak Atik semua data penting di komputer dan iPad ku? Menyembunyikan earpiece yang kau gunakan untuk berkomunikasi dengan anggota mu?" Kata Andrea yang menusuk.
"Kamu kira aku tidak tau semuanya?" Lanjut Andrea. Carin hanya bisa berdiam diri tanpa bersuara.
"Setelah ini apa yang akan kamu lakukan? Ingat sayang kita punya kerja sama untuk menghancurkan musuh kita. Pikirkan keselamatan semua anggota mu. Jangan bermain di belakang ku ingat itu." Melihat Carin dengan tatapan marah, lalu menjauh.
"Mari ikut dengan ku." Jalan duluan keluar kamar. Carin dengan patuh mengikuti Andrea.
☘️☘️☘️
Mereka kini sudah sampai di sebuah tempat dan ini cukup Familiar untuknya. Ia tidak tau maksud Andrea mengajaknya ke sini mau berbuat apa. Semua orang disana tengah berlatih dengan giat.
Hingga pada akhirnya semua Indra penglihatan orang-orang yang ada di sana tertuju pada mereka, sembari membungkukkan badan hormat.
Ternyata ini adalah tempat karantina para calon pekerja Andrea, fasilitas yang sangat memadai, alat-alat kebugaran dan alat bela diri semuanya tersedia dengan berbagai jenis dan fungsi.
Carin tidak percaya bahwasanya Andrea, mau mengajaknya ke tempat yang terbilang menjadi rahasia besar untuk laki-laki itu. Padahal dia tau siapa Carin sebenarnya.
Mereka kini berada di tengah zona yang cukup lapang, dan di kelilingi tempat duduk dan beberapa alat untuk latihan bertarung.
"Pasti kau heran bukan, kenapa aku mau mengajakmu ke sini?" Andrea bersuara dengan nada yang begitu dingin.
"Yah. Why?" Melihat Andrea
"Sebenarnya tidak ada alasan yang pasti, tapi aku ingin mengajak mu untuk berlatih bersama." Melihat Carin menaikkan sebelah alisnya, dengan tatapan menantang. Carin hanya bisa bungkam ketika mendengarkan ajakan Andrea.
Andrea mengeluarkan sesuatu dari sebalik pakaiannya, "kau tau ini kan?" Memainkan Hairpin milik Carin.
"Yes, i know." Jawabnya singkat.
"Aku akan memberikan ini padamu, tetapi ada ada syaratnya." Memainkan Hairpin, jalan mengelilingi Carin dengan tatapan mengintimidasi
"What's that?" Carin memantau gerak gerik Andrea.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIWA AND WINE [END]
RomansaNOTE: WINE AND MIWA "Segelas WINE yang di hidangkan, tidak akan habis jika tuanya tidak meminumnya, begitu juga dengan MIWA, kami tidak akan datang jika benalunya tidak menemui inangnya." #Rank 1 di agen #Rank 1 di emosional #Rank 2 di Andrea #Rank...