Chapter 20: Kerjasama

622 68 10
                                    

Enjoy to read all..
Aku bakalan melakukan revisi cerita secepatnya Yaa jadi tunggu aja...

.
.
.

☘️☘️☘️

Keesokan harinya di pusat perbelanjaan...

"Aku rasa ini lebih bagus Andrea, yang ini bisa di pakai anak laki-laki dan perempuan." Melihatkan baju bayi ke Andrea.

"Beli saja semuanya!" Mengambil baju yang di pegang Carin lalu memasukan ke troli lalu menarik tangan Carin ke pelukannya.

"Dasar!" Melihat Andrea cemberut membalas pelukannya lalu tersenyum.

"Sssshhhuutt diam!" Menempelkan satu jarinya di bibir Carin lalu menatapnya dan mata mereka kini bertemu dah hendak mengecupnya.

"Ayo udah, mari kita pulang atau?" Melepaskan pelukan Andrea jalan meninggalkannya, "kita makan dulu?" senyum jalan mundur ke depan, lalu mengedipkan mata genit.

Selama perjalanan menuju tempat makan Carin hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat struk belanjaan yang menunjukan nominal yang fantastik, lalu perhatiannya teralihkan pada store perhiasan dan menghentikan langkahnya.

Andrea yang merangkul Carin pun terhenti lalu mengikuti Padang mata kekasihnya itu.

"Mau ke sana? Ayo!" senyum membawanya masuk ke dalam toko.
Carin melihat Andrea hanya heran, seakan laki-laki itu tau apa yang dia mau.

Carin mengangguk ternyum lalu mengekor dan melihat Andrea yang menggenggam tangannya.

Carin cukup menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling melihat perhiasan yang terpanjang, ia hanya menggelengkan kepalanya melihat semua harga. Ada satu gelang yang menjadi perhatiannya sejak tadi, tapi ia tak ingin membelinya.

Ia kini kebingungan mencari Andrea dimna, semenjak ia masuk ke toko ini ia melupakan sesosok laki-laki tersebut dan terhanyut dalam dunianya sendiri.

Dari sudut ruangan sana ia melihat dua orang laki-laki yang berbicara yaitu Henry dan Andrea, terukir sedikit senyuman di bibirnya, sepersekian second ia langsung mendekati Andrea

"Beli semua perhiasan yang Carin lihat tadi." Titah Andrea sebelum Carin berhasil mendekatinya.

"Baik tuan." Henry mengangguk senyum sebagai jawaban.

"Ayo pergi, aku hanya mau melihat-lihat saja, mari kita
pulang!" Melihat Andrea senyum lalu melihat tangan kanan.

"Baiklah, sebelum pulang mari kita lunch, kami pergi dulu." Melihat tangan kanan lalu merangkul Carin meninggalkan toko.

☘️☘️☘️

"Hm pemandangan yang indah!" Mereka kini duduk di salah satu Restoran di pinggir sungai tengah kota, sedari tadi ia tidak menurunkan senyumannya karena kagum.

"Hm so very gorgeous." Andrea tersenyum melihat Carin.

"Hm pemandangannya yang indah? Atau yang lain?" Melihat Andrea.

"You." menggenggam tangan Carin lalu menciumnya.

"Thank you Andrea, semoga kita selalu bisa bersama selama nya." Tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari Andrea.

MIWA AND WINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang