🌽LiRain-01🌽

15.1K 1.5K 120
                                    

Mau kan ini dilanjut, jadi tolong banget yaaaaa vote nya, aku minta baik-baik loh sama kalian jadi minimal vote aja.

Jangan sider yaaa, vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 50 komen aja, ayo penuhin!

Ali-Rainy

Kelas 12 IPA 3 sangat berisik karena tak ada guru yang mengajar, disaat yang lain berisik hanya ada 1 orang yang tenang di kursinya.

Dengan Al-Qur'an berukuran sedang ditangannya, jika dalam keadaan luang seperti ini, pemuda itu memang suka membaca Al-Qur'an disaat seperti ini.

Surah Al-Mulk pembukaan Juz 29 adalah apa yang dia baca, teman disebelahnya sampai tertidur mendengar ngajian laki-laki itu.

"ALI! ALI BERHENTI BACA QUR'AN! WOY ALI ADA YANG KESURUPAN LI TOLONGIN!" Laki-laki yang dipanggil Ali itu berhenti mengaji, dia segera menutup Al-Qur'an dan memasukannya ke dalam tas.

Tangannya segera ditarik oleh salah satu sahabatnya, suasana kelas langsung ricuh melihat ke sudut kelas.

Tadinya Zava lagi asik main Jailangkung sama Arey dan Kendrik, dan tiba-tiba Zava menjerit kuat dan kesurupan hantu penunggu kelas.

"AKHHHHHH JANGAN BUANG SOPTEK KE TONG SAMPAH KELAS AKHHHH!" jeritan Zava membuat semuanya terdiam.

Yang siswa langsung menuduh yang siswi sementara yang siswi mengelak dengan jawaban tak tau.

"Minggir dulu ya, biar aku lihat Zava dulu." ujar Ali sopan dan ramah, orang-orang langsung membiarkan Ali lewat.

Ali tersenyum kearah Zava yang mengerang di lantai, dia mengambil botol minum milik Jio lalu menyiramnya ke wajah Zava.

Byur!

"Zava jangan pura-pura gitu ah, gak baik." tegur Ali halus.

Semua terdiam, sama halnya dengan Zava yang terpelongo melihat senyuman Ali bak anak kecil tak bersalah.

"Ah Ali gak asik!" protes Jio yang sudah bangun dari tidurnya.

Ali hanya tersenyum saja, dia melirik kearah belakang Zava, sosok yang merasuki Zava sudah keluar hanya dengan air doa yang Ali siramkan.

Senyuman manis Ali yang sampai membuat kedua matanya membentuk bulat sabit, mampu membuat sosok itu pergi terbirit.

"Bubar yuk, bentar lagi guru masuk." ujar Ali pada teman sekelasnya.

Mereka mengangguk patuh, kalau sama Ali mereka semua nurut, karena Ali ketua kelas mereka.

Ali Habinayah, laki-laki 18 tahun yang memiliki wajah manis dengan mata teduh itu dikenal sangat ramah dan lembut, juga Alim dan sangat menjaga diri dari lawan jenis.

Ali tak pernah bersentuhan dengan siswi di kelas atau dimana pun, hanya pada Guru saja, Ali tak pernah berpacaran.

Ali juga Ketua Rohis yang sangat disegani, perkataan Ali yang lembut dengan tutur kata sopan mampu membuat lawan bicaranya kalah walau hanya sebentar dalam percakapan.

Tinggi Ali sekitar 171 cm, kulit putih, rambut hitam berponi, wajah manis dengan bibir mungil berwarna merah muda alami, ada tahi lalat dipelipis kirinya.

Ada 1 gigi gingsul yang Ali punya, dan 2 lesung pipi yang akan muncul setiap Ali tersenyum.

Ali anak tunggal dari keluarga Habinayah, keluarganya lumayan terpandang dalam Dakwah dan Agama.

Bahkan Ali sudah dijodohkan dengan seorang gadis berusia 21 tahun, dan malam ini adalah pertemuan pertama mereka.

.......

"Rainy, klien mau nya kamu yang ngurus denah rumah mereka nantinya, kamu bisa nerima klien lagi?"

Gadis yang memiliki rambut sepunggung berwarna hitam agak kecoklatan, yang tadinya sibuk di depan laptop, langsung melirik dari sudut matanya.

"Tidak bisa," jawabnya singkat.

"Yah, kenapa gak bisa?"

"Aku, sudah punya 3 Klien."

"Nambah 1 aja masa gak bisa sih."

Rainy menatap kearah rekan kerja nya yang berada di bagian 3D modelling, tatapan matanya begitu tajam.

"Jika aku bilang tidak, maka tidak." ujarnya mutlak.

Rekan kerjanya itu menghela napas lesu, lalu mengangguk.

"Ya udah, sorry ganggu, lanjutin aja kerja kamu."

Anggukan pelan Rainy berikan, dia melanjutkan pekerjaannya, sebenarnya Rainy memikirkan rencana nanti malam.

Dia akan dijodohkan dengan remaja berusia 18 tahun, Rainy menganggap Remaja itu pasti akan menyusahkannya, Rainy tak suka sesuatu yang menyusahkan.

Tapi demi permintaan Ibu dan Ayahnya, Rainy terima saja lah.

Usia Rainy 21 tahun, dia Arsitek Muda, lulus S1 di usia 20 tahun karena dulu masuk Sekolah Akselerasi, jadi lulus lebih cepat.

SMP hanya 2 tahun, begitu juga dengan SMA.

Umur 14 tahun Rainy lulus SMP, umur 16 tahun Rainy lulus SMA.

4 tahun Kuliah, 8 semester, umur 20 tahun lebih 9 bulan lulus Kuliah.

Rainy punya tinggi badan sekitar 173 cm, kulit kuning langsat dengan wajah cantik yang tegas, mata tajam dengan alis rapi yang lumayan tebal.

Rainy punya senyum miring yang seksi, hanya saja itu jarang terlihat.

Rainy tak pernah berpacaran, hidupnya dia habiskan dengan belajar dan mengejar prestasi lainnya.

Dijodohkan seperti ini bukan masalah bagi Rainy, mungkin memang begitulah cara Rainy mendapatkan jodoh.

Rainy ini tegas, pendiam dan kurang dalam mengeskpresikan perasaannya, dia berharap mendapatkan pasangan yang bisa menyeimbangkan sifat Rainy.

Semoga orang yang dijodohkan ini, adalah orang yang sesuai dengannya.

🌽Bersambung🌽

Softie Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang