🌽LiRain-08🌽

9.8K 1.3K 129
                                    

Aku lagi suntuk banget, ngeliat vote disini viewers dah 280 an tapi vote masih 170 an, malah makin suntuk.

Tai banget emang, sider gak sadar diri, gini aja terus, terserah kalian mau gimana. Bosen, kalian terus yang mau ditegur, tapi gak ada perubahan sama sekali.

200 vote dan 55 komen, kali ini aku gak akan update kalau target gak penuh, soalnya beberapa hari lalu, belum penuh aku dah up, sider makin kaya setan, gak ada sadar diri.

Bacaan gratis aja pada gak mau ngasih feedback, padahal cuma vote, bukan uang.

Vote diawal atau diakhir chapter.

Ali-Rainy

Pulang sekolah, Ali dan teman-temannya pergi ke rumah Jio, soalnya mereka mau main Ps yang baru Jio beli.

Jadi mereka sudah merusuh di ruang tamu rumah Jio, untung anggota keluarga yang lain lagi gak ada di rumah.

Abang Jio, namanya Louis, sibuk Kuliah, kakaknya yang bernama Vacya udah nikah, dan orang tua Jio lagi kerja.

Ali sibuk di dapur, teman-temannya memang selalu suka masakan Ali, jadi mereka minta Ali untuk buatin Mie goreng.

Kata mereka Mie Goreng buatan Ali nikmat, mungkin karena Ali masak sambil hafalan kali yah.

"Ali masak aja masih inget hafalan nya." celetuk Zava yang tengah asik bermain Ps disebelah Arey.

"Wo iya jelas, dia kan malaikat di circle kita. Alim, penghafal Qur'an, jauh dari zina, baik, sopan, ramah, lembut. Paket lengkap, istrinya beruntung dapat Ali." oceh Jio setuju.

Kendrik diam, dia sibuk dengan ponselnya, dia punya sesuatu yang mampu membuat Ali bertengkar dengan istrinya nanti di rumah.

"Ali itu, bagai mawar putih ditengah bunga bangke kaya kita. Bangga banget gue punya temen kaya Ali."

Bijan menepuk dadanya, merasa bangga punya teman lurus diantara temannya yang sesat.

Kaya Jio, bucin akut, agak gila dan terobsesi sama Aica.

Terus Zava, hobi jadi pebinor.

Lalu Arey, bucin mampus sama Kak Sesya, mesum, suka gak punya malu kalau sama Sesya.

Nah terakhir Kendrik, nih orang penuh iri dan dengki, suka julid, sirik lihat orang bahagia, tukang ghibah.

Nah, cuma Ali yang selalu mengingatkan mereka pada kebaikan, beruntung mereka punya teman kaya Ali.

"ALIIIIII JIO MAU SUSU COKLAT DONG!"

Ali berhenti memotong sosis, lalu menoleh ke arah Jio, ruang Ps dengan dapur terhubung, jadi Ali bisa melihat teman-temannya disana.

"Mau yang dingin atau hangat?" tanya Ali lembut.

"Yang dingin dong, biar seger."

"Oke, sebentar ya Jio, Bijan,"

Bijan langsung menyahut "Kenapa Li?" tanya nya sigap.

"Bisa bantuin aku gak?"

"Bantu apa?"

"Angkatin galon, kayanya air di dispenser udah habis, aku lagi sibuk nih."

Softie Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang