Lagi gak mood buat happy end, sad end enak kali ya.
Anyway, target komen dari tadi malam gak penuh-penuh, buset, 55 komen doang aduh duh.
Udahlah ya, jangan sider dulu oke?
Vote diawal atau diakhir chapter.
250 vote dan 70 komen, ayo dipenuhin buat extra part.
Ali-Rainy
Sekitar 2 bulan masa pemulihan Ali dari trauma, nampaknya dia sudah lumayan membaik, sudah jarang histeris tiba-tiba.
Tapi, ke possesive an nya pada Rainy semakin tinggi, suka nangis kalau Rainy gak kelihatan pas bangun tidur, suka gak mau ditinggal Rainy kerja, harus dibujuk-bujuk dulu baru bisa ngelepas Rainy kerja.
Terkadang masih agak parno kalau di luar rumah, hanya saja Ali sudah bisa menguasai dirinya untuk tidak panik.
Jam 3 malam, Ali terbangun karena haus, jadi dia beranjak dari kasur dan duduk sejenak, melirik sayu kearah Rainy yang masih tidur.
Tak tega membangunkan sang istri, pria yang sebentar lagi berusia 20 tahun itu memilih untuk ke dapur sendirian.
Ali bangun dan berjalan keluar dari kamar, sambil menggaruk perutnya yang mulus dibalik piyama tidur itu.
"Hoaam.." Ali menguap dengan tangan yang menutupi bibirnya, dia membuka pintu kamar lalu berjalan keluar.
Lampu otomatis hidup saat Ali berjalan, dia tampak mengantuk tapi haus lebih menguasainya.
Ali turun dari tangga lantai 2 menuju lantai 1, berjalan pelan menuju dapur yang lampunya memang menyala.
Tak berpikir apapun saat ini, karena pikirannya kosong, Ali berjalan menuju rak gelas di meja bar, mengambil gelas kosong lalu menuangkan air yang ada di teko.
"Bissmillah." Ali duduk di kursi bar, dan meminum air putih secara perlahan.
Rasa haus ditenggorokannya hilang seketika, Ali legah setelah meminum air putih dingin, dia diam dengan pandangan kosong.
Entah apa yang dia pikirkan.
"Syla katanya kabur dari penjara, kamu harus hati-hati."
Decak lirih Ali berikan, dia memijit dahinya pelan, rasanya hidupnya tak tenang setelah kasus pelecehan itu.
"Pusing.." keluhnya.
Rencana nya kacau, padahal dia mau hidup damai bersama Rainy, tapi ada saja masalah yang menimpa mereka.
Krek.
Ali mengangkat wajahnya, menatap kearah ruang tv yang searah dengan dapur bersih, ada suara dari sana, tapi Ali tak melihat apapun.
"Apaan sih, ganggu aja." gumam Ali, dia bangkit dari kursi lalu berjalan menuju dapur, bagian kompor dan lainnya.
Perasaan Ali agak tidak tenang, dia was-was tanpa sebab, sepertinya ada sesuatu yang mengawasinya.
"Ali,"
Deg!
Ali menegang kaku, tangannya dingin, dia berbalik dan melihat siapa yang berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Softie Husband [End]
RomancePernikahan muda yang tak akan Ali sesali, tak perduli pada cemohan orang disekitarnya, yang pasti Ali Habinayah sangat mencintai istrinya, Rainy Kirana. Ali tidak terpaksa menikah muda, nyata nya dia sudah meyakinkan diri akan pernikahan ini, dijodo...