🌽LiRain-07🌽

10.7K 1.2K 98
                                    

Votenya ini lama penuh, kalau komen ya lumayan cepat penuhnya, sider jangan berulah dulu yaaa tolong.

Sekali-kali muncul gitu, kasih vote biar aku makin semangat, jangan habis baca langsung cabut, gimana sih sider ini. Seperti syaiton saja.

200 vote dan 55 komen, kalau komen duluan penuh dan vote diatas 150, aku up lagi, kayanya aku sering up disini karena komen penuh, dan vote masih diatas 150 an.

Tapi yaudalah. Yang penting target penuh. Jangan sider!

Ali-Rainy

Demam Ali gak lama, mungkin hanya 2 hari 1 malam saja, pagi ini dia sudah sehat sepenuhnya dan bersiap untuk ke sekolah.

"Kak maaf yah, Ali gak sempat buat sarapan. Kita sarapan pakai roti aja gak papa kan?"

Rainy tersenyum tipis, lucu sekali mendengar suara lembut penuh kekhawatiran Ali hanya karena tidak membuat sarapan.

Rainy gemas, dia mengusap rambut Ali lalu mengecup bibirnya, saat ini mereka ada di ruang makan.

Ali termangu kaget saat bibirnya dikecup, dia kira hanya dikecup, ternyata Rainy melumatnya lembut dan menekan tengkuk Ali.

Ali pasrah saja, aura dominan Rainy membuatnya lemas, matanya terpejam dengan tangan yang mengalung dileher Rainy.

"K-kak.." lenguh Ali saat napasnya hampir habis.

Rainy melepas ciuman mereka, lalu mengusap bibir mungil Ali yang agak membengkak, dikecupnya lagi kemudian mengecup dahi Ali.

"Sarapan pagi nya, ganti jadi bibir kamu aja." ujar Rainy dengan wajah yang lempeng nan santai.

Beda dengan Ali yang sudah semerah tomat, bibirnya bergetar ditambah tatapan matanya yang malu-malu.

"Kakak...jantung Ali deg-deg an banget.." cicitnya malu.

Tawa pelan Rainy berikan, dia merapikan dasi Ali lalu mengelus rambutnya lagi.

Rainy mendekat kearah telinga Ali lalu mengelus tengkuknya, sampai membuat bulu kuduk Ali meremang.

"Itu tandanya, kamu suka sama apa yang aku lakuin, besok kalau gak buat sarapan, aku cium bibir kamu aja." bisiknya rendah.

Kaki Ali lemas, tapi dia menahan diri agar tidak pingsan.

"Kak.." cicitnya bergetar.

Ali gak tahan kalau terus digoda, dia bisa pingsan karena jantungnya terus berdegup cepat seolah ingin melompat keluar dari dadanya.

"Iya, suamiku."

Ali melotot tak percaya, menatap Rainy kaget karena baru ini Rainy memanggilnya suamiku sejak mereka menikah.

Jantungnya semakin tak terkendali.

"Udah, biasakan diri kamu. Ayo aku anter ke sekolah." Rainy tau Ali lemas, jadi dia mengangkat tubuh Ali dan menggendongnya ala bridal.

Rainy memang sudah sering melatih otot ditubuhnya, dengan pergi ke gym setiap hari minggu.

Alhasil, ototnya kuat dan terlatih, walau tak terlihat jelas bentuk ototnya.

Rainy mampu mengangkat beban lebih dari 60 kg, jadi berat Ali yang segini saja bukan masalah.

.....

"ALIII KENAPA KEMARIN LO GAK ADA DI RUMAH!? GUE SAMA YANG LAIN MAU JENGUK LO JADI GAK BISA!"

Ali meringis pelan mendengar teriakan Jio, dia tersenyum pasrah saat tubuhnya ditarik Zava ke sudut kelas.

Ali sedang di introgasi teman-temannya, pasalnya saat Ali izin sakit, mereka datang ke rumah Ali tapi kata orang tua nya, Ali udah gak tinggal di rumah lagi.

Jadilah mereka mau menuntut penjelasan.

"Lo harus cerita, siapa cewek yang nemuin lo di kampus kak Seca." tuntut Arey.

"Bener tuh!" sahut Bijan.

"Waduh Ali udah mulai pacar-pacaran nih." goda Kendrik.

"ALI UDAH TERNODAI MASA!" seru Jio tak terima.

Ali meringis pelan, lalu menjelaskan secara perlahan.

"Teman-teman, maaf yah aku lupa cerita sama kalian, jadi, sebenarnya aku udah nikah sama perempuan yang kalian lihat di kampus Kak Seca, namanya Rainy Kinara, umurnya 21 tahun, seorang arsitek. Kami dijodohin."

Suara halus dan lembut Ali membuat seisi kelas terdiam, Bunga, pingsan setelah mendengar penjelasan Ali.

"APA!?" teriak mereka bersamaan.

"ALI KENAPA KAWIN DULUAN!" teriak Jio histeris.

"ANDWAEEEEE ALI UDAH PUNYA PACAR HALAL NYA SEMENTARA GUE SAMA KAK SECA GINI-GINI AJA!"

"Wah Ali, gercep juga lo."

Kendrik hanya diam, seolah tak setuju.

"Kok mau sih nikah sama yang lebih tua." tanya nya tak suka.

"Aku dijodohin, dan aku lihat Kak Rainy baik jadi aku terima aja."

"Padahal ada yang seumuran loh Li, ntar istri lo duluan tua ketimbang lo."

"Iya kalau umur kami panjang, umur kan gak ada yang tau."

Kendrik mendengus kesal, lihat saja, akan Kendrik usik hubungan Ali dan istrinya.

Ali bisa dapetin cewek yang lebih muda dari istrinya, Kendrik harus cari kandidat untuk Ali.

Ali sendiri sibuk meladeni pertanyaan teman-temannya, sampai dia tak sadar kalau salah satu sahabatnya merencanakan hal buruk pada rumah tangga nya ini.

"Oh iya, ada Pr gak?" tanya Ali pelan.

"Ada Li, tapi kata guru nya, Ali gak papa gak ngumpul karena sakit, tapi nanti Ali temui Buk Lina ya," ujar Caresya, Bendahara kelas.

Ali mengangguk dengan senyum teduhnya "Gitu ya, terima kasih Resya."

Caresya mengangguk, dia gak baper sama Ali, orang Resya udah punya cowok kok.

Apalagi cowoknya gak kalah lembut dari Ali, nama pacar Resya itu, Arzav.

Ketua Klub Paduan Suara.

"Duduk yuk, bentar lagi bel." ajak Ali pada teman-temannya yang masih mengerumuni nya.

Semua patuh, mereka kembali ke kursi masing-masing, dan Bunga pun sudah sadar dari pingsannya.

Tapi dia jadi galau karena Ali dah jadi suami orang.

🌽Bersambung🌽

Softie Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang