Triple nih, ya soalnya komennya dah penuh, mumpung aku lagi rajin jadi aku up aja.
JANGAN SIDERRRR! Jangan jadi beban buat pembaca lain, minimal bantu vote kalau gak mampu bantu komen.
200 vote dan 55 komen ayooo.
Ali-Rainy
Hari ke 2 Arey di rumah sakit, Ali sudah minta izin sama Rainy kalau dia bakal ke Rumah Sakit sepulang sekolah.
Untung Rainy ngasih izin, walau bayarannya nanti malam mereka harus main 3 ronde, tak apalah, Ali juga nikmatin.
Ali gak masak hari ini, tadi pagi mereka kesiangan, Ali bangun jam setengah 6, dia bahkan gak Salat Tahajud.
Jadi kerjaannya agak keteteran, biasanya kan Ali bangun jam 4.
Ali agak kecapekan, soalnya tiap malam mereka main, selesainya jam 1 atau jam 2 malam, jadi Ali kurang tidur.
Mana sepulang sekolah harus jenguk Arey, orang tua Arey minta tolong sama Ali dan yang lain untuk jagain Arey.
Suasana ruang inap Arey siang ini biasa saja.
Arey hanya diam dengan tatapan kosong, dia di kamar inap tak sendirian, bersama Zava, Kendrik, Jio dan Ali.
Bijan gak ikut karena dia harus pulang, Ibu nya baru pulang dari Luar Kota, jadi Bijan harus di rumah nyambut ibu nya.
Ali sibuk mengupas apel, Jio sibuk video call sama Aica, Kendrik dan Zava sibuk main game.
Kaki Arey diperban, tulangnya patah dan lusa harus menjalani operasi pemasangan pen, tapi Arey menolak sebelum Sesya menemuinya.
"Arey, ini apel, mau?" tawar Ali pelan.
Ali sudah selesai mengupas apel dan memotongnya jadi beberapa bagian.
Ali jadi mikirin rumahnya yang belum sempat dia sapu dan pel, nanti deh Ali kerjakan sepulang dari sini.
Arey tak menjawab pertanyaan Ali, dia menoleh ke arah lain dengan masih tatapan kosong terlihat, dia merindukan Sesya.
Dia mau Sesya, rasanya Arey bisa gila.
"Udah kali Rey, ngapain galau, cari cewek lain lah." kompor Kendrik dengan santainya.
Arey masih diam "Cewek egois kaya Sesya kok dipertahankan, taunya ngekang lo doang, gak bebas kan? Mending cari yang lain."
Kening Arey mengerut tak suka, dia menatap kearah Kendrik dengan tajam.
"Maksud lo apa?" tanya Zava mulai merasa atmosfer disini tak enak.
Kendrik menghentikan permainannya, dia tersenyum miring kearah Arey.
"Gue yang ngirim foto lo peluk Lena ke Sesya, biar lo berdua putus, lagian nih, gak malu lo pacaran sama yang lebih tua? Mending cari yang la-"
Sret!
Kendrik terdiam kala pisau buah baru saja melesat disamping wajahnya dan berakhir menabrak dinding, mereka terkaget kala pelaku pelemparan itu bukan Arey, melainkan Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Softie Husband [End]
RomancePernikahan muda yang tak akan Ali sesali, tak perduli pada cemohan orang disekitarnya, yang pasti Ali Habinayah sangat mencintai istrinya, Rainy Kirana. Ali tidak terpaksa menikah muda, nyata nya dia sudah meyakinkan diri akan pernikahan ini, dijodo...