🌽LiRain-23🌽

6.7K 872 86
                                    

Oke komen dah tembus dan vote tembus 150, jadi aku up lagi.

Jangan sider, aku lagi gak mood buat marah-marah, vote kalau gak bisa bantu komen.

Vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 60 komen.

Ali-Rainy.

"Rainy, si Jiwa dateng nih."

Mood Rainy yang semula buruk, malah semakin buruk saat mendengar ucapan Vito, pintu kaca ruangannya terbuka dan memperlihatkan sosok Jiwa.

Dengan sweater biru muda dan celana pendek selutut.

Kulit putihnya begitu elok dipandang, ditambah wajahnya yang memang mendukung.

"Rain, mami mau ketemu kamu, katanya rindu sama kamu."

Suara Jiwa penuh dengan nada manja yang ketara, Rainy seolah sering mendengar nada suara ini tapi dia lupa dimana mendengarnya.

"Aku sibuk Wa."

"Enggak masalah kalau enggak bisa, tapi makan siang bareng aku yuk."

Rainy mengangguk dengan pandangan yang fokus kearah layar komputer, dia membiarkan Jiwa duduk disebelahnya.

Jiwa menatap wajah Rainy dari samping, dengan pandangan penuh cinta dan kagum, dia mengulurkan tangannya guna mengelus pipi Rainy.

"Kamu tetap cantik dari dulu," gumamnya dengan tangan kiri yang menopang dagu sementara tangan kanan mengelus pipi Rainy.

Yah, sejak dulu sampai sekarang, dia yang awalnya hanya mampu menatap Rainy dari jauh, sekarang bahkan bisa  duduk disebelah pujaan hatinya.

"Hehe, Iwa seneng banget bisa sebelahan sama Rain, Iwa kangen kaya gini sama Rain."

Rainy tak menggubris ucapan Jiwa, pikirannya melayang pada telepon ibu mertuanya tadi, yang berkata kalau Ali akan tinggal di rumah mertua nya sampai Rainy bisa menenangkan diri.

Ya Rainy juga belum ada niat untuk melihat wajah Ali, mungkin lain kali saja.

Sementara disisi lain, Ali tertidur di kamar lamanya setelah Salat Dzuhur, dia tidur karena kecapekan habis nangis, dan berakhir tidur.

Matanya sembab, bibir mungilnya terbuka sedikit saat ini, dia tertidur lelap dengan hanya menggunakan singlet dan celana kendor selutut.

Dengan Ac yang menyala di kamar, serta murotal Qur'an yang mengalun di kamarnya.

Tadi Ali sempat nangis pas Salat, mengadu pada Allah kalau Ali gak salah, dan memohon agar masalah mereka cepat selesai.

......

Rainy merasa rumahnya sangat sepi karena tak ada Ali, tapi suasana seperti ini sangat cocok untuknya yang sedang dalam fase patah hati.

Ting.

Rainy merogoh saku celana nya dan melihat layar ponselnya, terdapat panggilan masuk dari Sesya.

Rainy langsung mengangkat panggilan itu "Assalamualaikum, ada apa?"

"Waalaikum sallam, lo berantem sama Ali ya?"

Softie Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang