Padahal yah, kalau Sider mau kasih vote aja, 200 vote itu sebentar banget bisa penuh, gak percaya? Coba di chap ini kalian vote sebelum atau sesudah baca, pasti 200 vote penuh sebentar aja, gak sampai 1 harian.
Soalnya viewersnya aja udah 250 an, sementara vote 160, berarti kalau sisanya vote pasti 200 vote itu penuh tanpa harus nunggu seharian.
Tinggal vote doang aja susah, heran.
200 vote dan 50 komen, ayo penuhin, kalau penuh aku up lagi nanti.
Ali-Rainy
Ali demam, ya, tak Rainy duga kalau luka memar di dada Ali bisa membuatnya demam seperti ini, semalam Ali mengigau kedinginan, lalu pagi ini suhu tubuhnya 39°.
Ditambah lagi Ali merengek mengatakan sakit pada dadanya, membuat Rainy bingung.
Dia gak bisa libur, karena kemarin udah ambil libur 3 hari.
"Kakak jangan pergi..Ali gak mau sendirian di rumah.." lirih Ali memelas, bye-bye sudah terpasang didahi Ali tapi panasnya tak kunjung turun.
Sudah diberi obat juga, seharusnya sudah turun panasnya.
"Aku gak bisa libur Ali, gimana kalau aku minta Ibu sama Mami datang?"
Ali menggeleng pelan, dia menahan tangan Rainy dan memeluknya erat, mendusel ditelapak tangan Rainy lalu memejamkan matanya.
"Bawa aja Ali ke kantor kakak..Ali mau sama kakak..gak mau ditinggal.." melasnya.
Hela napas Rainy berikan, dia mengelus rambut halus Ali lalu mengangguk "Ya sudah, ayo siap-siap, ganti baju dulu."
"Gantiin.."
"Iya-iyaaa."
Ali tertawa kecil merasakan perhatian dan kasih sayang yang Rainy tunjukan, Ali mengganti piyama nya dengan kaus dan celana dibawah lutut.
"Kak..Ali lemes..gak bisa jalan." manja nya.
"Iya, biar aku gendong, mau ala bridal apa koala?"
"Koala aja, biar bisa sandaran dibahu kakak."
Rainy mengangguk, untung saja tubuh Ali ini kurus, gak berat sama sekali jadi Rainy mudah menggendong Ali.
Setelah Rainy mengangkat tubuh Ali dan menggendongnya ala koala, Ali langsung bersandar dibahu Rainy dan memainkan helaian rambut Rainy.
"Kak.."
"Hm?"
Bibir Ali mengerucut pelan, dia murung saat Rainy hanya menjawabnya singkat, menyadari kemurungan suami kecilnya, Rainy langsung meralat jawabannya.
"Iya, kenapa Ali?"
Nah, barulah senyum Ali merekah lagi "Ali gak bakal maksa kakak buat pakai hijab, tapi kakak tau kan, kalau hijab itu wajib.." cicit Ali takut-takut.
Rainy tertawa pelan "Aku tau, nanti aku coba pelan-pelan ya."
"Um, maaf ya kalau Ali terkesan ngatur kakak.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Softie Husband [End]
RomancePernikahan muda yang tak akan Ali sesali, tak perduli pada cemohan orang disekitarnya, yang pasti Ali Habinayah sangat mencintai istrinya, Rainy Kirana. Ali tidak terpaksa menikah muda, nyata nya dia sudah meyakinkan diri akan pernikahan ini, dijodo...