[11]. Nomor Wa

1.1K 53 4
                                    


Hay hay
Bantu vote dan komen

Tenkiu

Next
:
:
:
:
:
:
:

Leon berlari meninggalkan Marvel tampa mempedulikan lelaki tersebut ia menghampiri Lia yang sedang sibuk memperhatikan sebuah buku yang berisi beberapa foto

Sejenak ia melihat sesosok pria yang sedang duduk bersama Marvel kecil. Sungguh pemandangan yang harmonis "Itu.. Siapa tan..? " tanya Leon pada Lia

Lia melirik Leon yang tiba tiba muncul  " Ini Suami tante.. Ayahnya Marvel" jawab Lia dengan mata sayu ia nampak merindukan momen momen itu, mengingat sekarang suaminya yang jarang menghabiskan waktu untuk bersama keluarga karena sibuk bekerja

Leon mendekatkan duduknya di dekat Lia ikut bergabung untuk melihat kenangan kenangan Manis keluarga Marvel

Sejenak Leon tertegun saat melihat foto masa kecil Marvel "Dari kecil udah ganteng aja lu.... " gumamnya dalam hati

Leon sejenak berpikir "Mungkin papah juga nyimpen foto kecil leon deh... Jadi panasaran" gumam Leon dalam hati. Ia tak bosan untuk terus melihat foto foto itu sesekali ia tertawa ringan saat melihat aib Marvel saat masih kecil

Kegiatan Leon terhenti ketika Marvel ikut bergabung bersama mereka "Ketawain apa?.... " Tanya Marvel menaikan sebelah alisnya

"Ngak.. " jawab Leon kesal ia memutuskan untuk berhenti melihat album foto tersebut

"kenapa?.... " tanya Marvel penasaran dengan sikap Leon

"Enggak..... " jawab leon memalingkan pandangannya ke arah lain

"Marah yah karena tadi nangung?.... " bisik Marvel dengan senyum tipis

"Bangsaaaat... " maki leon kesal ia cukup malu dengan perkataan Marvel

"atau jangan jangan,lu cemburu?... " timpal Marvel

"kepedean amat... " balas Leon singkat

Marvel tersenyum melihat tingkah Leon yang seperti sedang datang bulan itu. Diselang kesibukan mereka berdua Lia memutuskan untuk pulang saja karena sudah sore

Sesampainya dirumah Kelurga Marvel, Leon meminta untuk diantarkan Pulang kerumahnya " Maaf tante.. Leon gabisa nginep soalnya papa mau pulang... " ucap Leon menolak ajakan Lia untuk menginap

"loh? Kapan Sayang?... "

"Malam ini tante.... "

"kenapa mendadak sekali sayang?... Apa semuanya baik baik saja? "

"semuanya baik kok tan, sebenarnya papa udah berangkat dari tadi pagi tante... Tapi leon gak lihat panggilan di hp Leon.. Jadi leon gak tau.. " ucap Leon menunjukan beberapa panggilan di ponselnya

Dengan tersenyum hangat Lia mengusap pundak Leon " yasudah Leon pulang saja... Tapi leon harus sering sering berkunjung yah. Soalnya tante kesepian kalo gak ada Leon.. " ujar Lia dengan penuh harap

"iya tante Leon bakalan sering sering berkunjung... " angguk Leon dengan tersenyum bahagia Tidak sabar rasanya bertemu dengan Ayahnya yang sudah lama tidak pulang

"Hmm berhubung sudah malam.. Biar aman biar Marvel aja yang nganterin... " tawar lia menatap ke arah Marvel yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka

"tidak usah tante... Leon naik taksi ajah gapapa kok" tolak Leon

"tapi sudah malam sayang.. Gak baik naik taksi sendirian.. "

"gak papa kok tante.. Kan leon udah gede.. "

"tetap gak aman kalo sendirian... "

Disela perdebatan Leon dan Lia Marvel beranjak dari tempatnya dan bergegas menaiki Motornya "Marvel Antar... " ucapnya dengan wajah datar

Lia dan Leon dikejutkan dengan sikap Marvel yang mendadak mau mengatarkan Leon. Dengan pemuh pertimbangan akhirnya Leon menurut untuk diantarkan Marvel

Diperjalanan Leon tidak mengatakan apapun begitu juga dengan Marvel membuat perjalanan mereka cukup hening. Hingga sampai di depan rumah Leon Marvel tidak mengatakan sedikit kata pun membuat Leon kebingungan karena setau dia yang seharunya Marah adalah Leon bukan Marvel

"Diam mulu.... " geletus Leon seraya membukakan helm dikepalanya

"hemmm... " balas Marvel singkat

Leon menghembuskan nafasnya kasar "gajelas.... " gumamnya sebelum pergi masuk kedalam lingkungan rumahnya. Saat akan memasuki Rumahnya Marvel Memanggil namanya membuat langkahnya terhenti "Leon.... "

"kenapa... " tanya leon memalingkan tubuhnya dan menatap ke arah Marvel

"Minta nomor wa lu...... " pintahnya singkat

"hamdeh... " gelutuk Leon seraya menyerahkan nomor wa nya

"ok makasih... " ucap Marvel setelah mendapatkan nomor Leon seutas senyuman terpapar jelas diwajah tampanya

"Jangan hubungi gue kalo gak ada yang penting... " Ujar Leon sebelum beranjak ke dalam Rumahnya

Didalam Rumahnya Leon menatap sekelilingnya mencari sosok ayahnya Namun tidak ada tanda tanda kedatangan ayahnya disana "apa belum sampai yah... " gusar Leon yang terus memperhatikan jam di Rumahnya

Dringgg
Dringggg

Leon bergegas menghampiri ponselnya "Mungkin papah Nelpon... " gumamnya seraya berlari cepat

Wajah leon berkerut karena yang menelponya bukanlah Ayahnya Namun Marvel

Leon membelalak heran sama kelakuan Marvel " ngapain dah..... " gumam leon menolak panggilan tersebut

Dringggg
Dringggg
Dringggg

Sudah berpuluh puluh kali rasanya Leon menolak panggilan dari Marvel. Hingga sejenak Leon mulai kepikiran "apa jangan jangan Marvel kecelakaan yah... " gumamnya dengan panik

"jangan jangan kena Maling lagi dijalan... " timpalnya

Dengan penuh pertimbangan akhirnya leon memutuskan untuk menerima panggilan tersebut

[Hallo.. ] sapa leon dengan nada pelan dan khwatir

[hmmmm] sahut Marvel singkat

[kenapa....]

[cuman test doang.... ]

"bangsatttttttt! Kurang kerjaaan banget loe!!! " maki leon dalam hati

[udah tidur?.... ] tanya Marvel dengan nada berat khas miliknya

[udah!!!!!!! ] teriak Leon kesal seraya mematikan ponselnya

"bener bener ni anak, kurang kerjaan banget.. " gelutuk leon memijat mijat keningnya

Entah sudah berapa lama Leon mondar mandir kesana kemari hanya untuk menunggu kabar dari ayahnya "di telpon kagak di jawab... " gumam Leon memerhatikan panggilan tak terjawab dari ayahnya

Dringggg

Leon bergegas menggapai ponselnya berharap mendapat pesan dari ayahnya. Namun sejenak ia menyesal membuka pesan tersebut

["Malam sayang... "] pesan yang diterima dari Marvel

"sialan lu... " umpat leon dengan kesal ia tidak membalas pesan tersebut

Dringggg

Leon cukup kaget karena pesan berikutnya dikirim oleh ayahnya bukan Marvel. Dengan sigap ia segera membuka pesan tersebut

*Maaf Leon... Papa gak jadi pulang nak*

Membaca pesan tersebut Leon sontak melempar ponselnya ke sembarang arah tampa mempedulikan keadaan ponselnya

"katanya mau pulang... " ucap leon dengan nada kesal matanya mulai berkaca kaca karena diberi harapan palsu oleh ayahnya

"Pembohong.... " isak Leon dengan uraian air mata. Nafasnya tersengal tak beraturan dadanya terasa sesak wajah cerianya kini telah berubah sepenuhnya

"Pembohong......." Teriak Leon seraya melemparkan benda benda di dekatnya ke sembarang arah membuat Rumah yang tadinya rapih menjadi berantakan

Bantu folow dan vote man teman ok Semuga suka muwehehehe

Marvel Bl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang