[13]. Ruang BK

1.1K 52 3
                                    

"Kita bisa mencintai sesoeorang tanpa mengenal latar belakangnya sama sekali, sering sekali seseorang mencintai orang lain yang bahkan saling menyapa pun tidak pernah. Istilah tak kenal maka tak sayang tidak diperuntukkan untuk situasi ini"

Mari mencintai Ceritai ini dengan vote dan komen nama kalian

POV Leon

Untuk bab ini Author akan mengijinkan Jahana* Leon untuk menceritakan sendiri bagaimana situasinya saat berada diruang BK.

*****

Sudah berapa lama kami duduk di depan kursi guru BK ini aku tidak tau pasti. Namun pastinya sudah sangat lama kami ditinggal disini

"bhuffff.... " aku menghembuskan nafas kasar karena bosan menunggu

Gilanya lelaki disampingku ini tidak mempedulikan apapun entah apa yang ia pikirkan saat ini. Ia sibuk dengan permen di mulutnya membuat ku kesal melihat Kelakuanya

"Mau....." ucapnya mengeluarkan permen tersebut dari mulutnya dan menawarkanya padaku

Ingin rasanya aku menendangnya dari dunia ini. Kutatap dia dengan kesal lalu mengomel "Ini semua gara gara lo...... " ingin rasanya memakanya hidup hidup

Dengan santainya lelaki ini malah membalas omelanku dengan senyuman psikopat membuatku makin kesal saja

Aku menatap Marvel dengan teliti saat ia sedang melamun Rambut panjangnya yang terurai beraturan membuat wajahnya tidak membosankan untuk di pandang. Kulit putih miliknya dan hidung mancungnya serta alis matanya yang melenting membuatku iri

Setelah sekian lama kuperhatikan Marvel semakin mempesona saja tubuhnya yang gagah dan berotot membuat aura Kejantananya terpapar jelas kuperkirakan tingginya kira kira 179cm sungguh tubu yang ideal dan tinggi

"Lihatin apaaan?... " ujar Marvel menghentikan lamunanku

Aku menyeringai singkat lalu memalingkan pandanganku ke arah lain "Gakk... " balasku cuek

Braammm

Bukan main memang ni guru satu. Ibu Genta datang dengan beberapa dokumen lalu meletakannya dengan kasar tepat di depan kami

"Silakan Jelaskan semua kekacaun ini?.... " Bentaknya

Aku mencoba membenarkan posisi dudukku dan menjelaskan semuanya

"Ini hanya salah paham bu... "

"saya ini adek kak Marvel bukan Pacarnya.... "

Kujelaskan semuanya kepada ibu Genta berharap wanita itu percaya dengan penuturanku. Sungguh saat ini aku tidak ingin mendapatkan masalah di sekolah ini, lulus dengan nilai yang bagus tampa mendapatkan masalah sedikitpun adalah tujuanku disekolah ini

"Kami berdua hanya saudara..... " timpalku dengan penuh harap agar ibu Genta percaya

Beberapa kali aku melirik Marvel seraya terus menjelaskannya "Ayok Marvel bantu gue..... " pintaku dalam hati

Dengan berusaha keras aku memberi Marvel kode mata agar ia membantuku menjelaskanya namun naasnya ia malah Mengerdipkan matanya juga

"Bangsaaaaaat... " makiku dalam hati

"Apa benar begitu Marvel.... " tanya wanita parubaya itu kepada Marvel

Aku tidak habis pikir ni manusia satu terbuat dari mana. Bisa bisanya dia cuman balas "hmmm" doang

"Kak Marvel......"

"Kenapa sayang.... "

Lagi lagi dia mengatakannya. Seharusnya aku tidak menjalin hubungan apapun dengan lelaki ini

Dengan tatapan sinis aku menatapnya tajam "Jelasin hubungan kita Kak.... " geramku kesal

Marvel membenarkan posisi duduknya dan membuang permen lolipop dimulutnya ia menghadap Wanita itu dan memokuskan perhatianya

Dengan penuh semangat aku memokuskan perhatian ku kepada Marvel berharap lelaki itu menjelaskannya dengan benar jika kami hanya abang adek

Tampa mendengarkan kalimat yang dikeluarkan Marvel aku mendukung perkataan Marvel dengan Cepat "Benar bu.. Kami cuman sauda.... "

Aku menghentikan kalimatku dan menatap Marvel dengan Penuh amarah " Bangsaaaaaat.. Jangan gini napa bab*" geram ku kesal dalam hati saat mendengar dengan jelas kalimat yang ia ucapkan

"Marvel Pacar gue.. Dia kekasih gue... "

Aku menghembuskan nafas kasar membawa semua data dataku dari ruang guru.. Aku di Keluarkan untuk sementara dari sekolah ini

"huuuuuuuuh dasar Ga*, pecinta sejenis, hush hush hush" Teriak para siswi siswa disekolah ini dengan pandangan jijik ke arahku

Braaak
Braaak

Beberapa dari mereka melempariku dengan sampah kertas dan ada juga siswa jahannam ngelempar pake Tanah ngak ngotak sih!!!

Dengan raut wajah murung.kesal dan menyesal aku membawa semua berkas berkasku menuju keluar dari sekolah ini

"aaaaaaah sialan lu Marvel... ".

"semua gara gara lu...... " ku maki maki Marvel

Walau cuman di keluarkan sementara rasanya tak ingin lagi aku kembali kesekolah sialan ini, siapa yang tahan di hina dan dimaki maki seperti ini

Saat akan keluar dari sekolah ini lebih tepatnya "SMA Bakhti Bintang Selatan Dekat Utara" kusempatkan untuk mencari cari Temanku Rian. Sungguh aku ingin menceritakan semuanya kepadanya karena ini adalah ide serta saran menjijikan darinya

Kucoba mengotak atik ponselku dan memberi pesan singkat pada Rian

[Ini semua gara gara ide gila lu... Gue dikeluarin... ]

Kukirimkan pesan tersebut lalu pulang kerumah Aura. Aku terlalu takut untuk pulang kerumah sendiri
Jadi kuurungkan niatku pulang kerumah dan memilih untuk Menginap dirumah Aura

Aku berniat untuk menjauhi Marvel dan mencoba untuk tidak pernah berkomunikasih denganya jadi aku memblokir kontaknya dan meminta Aura untuk tidak memberitahu keberadaanku pada siapapun

"Aku ingin sendiri dulu..... " pintahku pada Aura yang dibalas anggukan olehnya

Aku memilih untuk tinggal dirumahnya karena kebetulan nyokapnya lagi diluar kota untuk beberapa Mingguan

Awalnya Semua berjalan Lancar aku tidak pernah bertemu dan berkomunikasih dengan Marvel walau masih kesal denganya namun aku memilih untuk memendamnya aku tidak tau sampai kapan akan terus seperti ini yang pastinya aku tidak ingin bertemu denganya lagi

Cukup sampai disini dulu Leon ambil ahli untuk menceritakan ya guys Leon minta maaf kalo ada kesalahan atau kalimatnya yang kurang dimengerti Terimakasih🙏

Marvel Bl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang