[56]. Fokus

84 4 0
                                    


[56]. Fokus

Nadya terbangun dari tidur singkatnya. Ia menatap sekelilingnya, ia sedang berada di Ruang tamu. Melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 21.20

Diluar sana sudah gelap. Ia berdiri dengan lunglai. Tenaga nya seperti tertinggal di atas sofa tempat ia berbaring

"Uhh....." Ia menghembuskan nafas panjang

"Jangan banyak bergerak dulu..." Nadin segera membantu putrinya itu untuk berdiri

Nadin menatap perut putrinya itu yang sudah bertambah besar padahal hanya beberapa waktu saja

"Duduk dulu sayang.. jangan banyak bergerak..." Pintah nya

"Jangan bu, Aku gak mau anak ini jadi pemalas. Biarkan aku membantu..." ketus nya

Nadin menganguk "baiklah, jangan yang berat berat tapi..." Ujarnya

"Iya bu, tenang aja.. aman kok.." cengirnya

Ia tak ingin bermalas-malasan lagi karena menurut cerita tetangga, kegiatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kandungan

Mulai sekarang ia harus menjadi ibu yang rajin dan bijak, ia tersenyum saat mengingat kehamilannya, ia kembali bersemangat

Penantian yang luar biasa ini tidak boleh ia sia siakan, banyak wanita diluar sana yang memilih untuk tidak memiliki anak, tapi bagi Nadya, melahirkan adalah kewajiban seorang wanita, karena hanya wanita yang bisa melakukannya

"Aduh.. jangan banyak gerak dulu Nak.. sini sini.. biar ibu yang nge lap..." pintah Nadin saat melihat putrinya itu sedang sibuk membersihkan Meja

Nadya menggeleng "sudah lah bu, Nadya kan bisa sendiri.. lagian cuman pekerjaan kecil kok..."

"Kamu ini yah.." ia tersenyum tipis melihat kelakuan putrinya itu

"Ouh iya bu, bagaimana kondisi mas Leon?.."

"Kita tunggu saja, Leon masih belum sadarkan diri..."

"Apa tidak sebaiknya di bawa ke rumah sakit saja bu?..."

Nadin menghela nafas panjang "kita tunggu saja sayang..."

Nadya menganguk "baiklah bu, aku mau cek keadaannya dulu..." Pintah nya

"Iya, biar ibu lanjut masak juga.." ujarnya

Nadya melangkah kan kakinya di tangga dengan hati hati. Ia tertawa dengan tingkah nya. Biasanya ia akan berjalan cepat bahkan sedikit berlari disini. Namun sekarang ia mulai berhati hati

Clek

Ia membuka pintu kamar dengan pelan pelan, menghampiri suaminya yang masih berbaring tak sadarkan diri

"Gimana mas keadaannya.." ia bertanya meski sudah tau tidak akan ada jawaban dari sana

"Jangan lama-lama mas sakitnya, ada bayi kecil yang harus kita jaga bersama...." Ujar nya

Ia menggenggam tangan leon dengan lembut "mas Leon harus sembuh, jangan mimpi buruk lagi yah..."

Ia membelai rambut leon dengan lembut, wajah tampan yang selalu menjadi pujaan hatinya

"Aku yakin anak kita pasti mirip ayah nya.." gumam nya

"Huhh.."

"Kaka..."

"Tolong...",

Nadya terhentak kaget saat leon mulai mengingo lagi, jantung nya berdebar khawatir "Mas leon... Bangun mas..." Lirih nya

Marvel Bl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang