[49]. Akrab Seperti Teman

88 4 1
                                    

Chaos dibaca khaos guys. Sekedar info saja terimakasih

****


[49]. Akrab Seperti Teman

Itu adalah bagian tubuh favorit leon kecil. Ia sangat suka menyentuh nya. Marvel tertawa saat mengingat nya

Bunga itu bergerak kesana kemari di atas hidung nya. Membuatnya kegelian "apa salah bila saku sange?.." celetuknya

"Pria mana yang sange dengan sekuntum bunga sakura?.. kau benar benar sudah gila!!.." pekik Rian dari belakang pohon kelapa

Ia bersandar di bawah pohon kelapa. Sedangkan Marvel memilih untuk tetap berbaring di rerumputan

"Kau tidak akan mengerti.."

"Apa yang tidak ku mengerti?.."

"Sudah lah. kau bahkan belum puber..."

"Sialan!!.. apa perlu ku tunjukkan padamu?.." Rian membantah tidak terima

Marvel berdiri dari tidur nya, menatap Rian dengan teliti

"Apa yang kau lihat?.." tanya Rian memalingkan pandangannya

"Bagaimana hidung mu?.."

"Sudah membaik.. tapi chaos ku belum pulih.."

Marvel mengerutkan keningnya "Apa itu chaos?.."

Rian terkekeh "kau tidak akan mengerti!!.."

"Hey.. kau mencuri kalimat ku!!.." tegur Marvel

Rian kembali tertawa "Chaos adalah kemampuan sihir seseorang.. dan itu bersifat terbatas.. tergantung seberapa besar yang dibutuhkan oleh keinginan mu.."

Marvel mengangguk "baiklah aku tidak mengerti"

Rian menatapnya sinis "apa kau sebodoh ini sepanjang waktu?.."

"Yah mungkin iya.." ia mengangguk "atau mungkin tidak.."

"Terserah padamu saja.."

Marvel menatap ke atas pohon kelapa " bisa kau petik itu?.." pintah nya

Rian mendengus "aku bukan kera.."

"Kau penyihir lakukan lah sesuatu.."

Rian tersenyum mengintimidasi "Penyihir tidak hanya melakukan hal konyol ini.."

Marvel mengangguk "baiklah kalian penyihir bahkan lebih lemah dari kera.."

"Tutup mulut mu sialan!!.."

"Kalau begitu ambilkan untuk ku.." pintah Marvel

Rian menggeleng "Kenapa tidak kau gunakan saja kaki dan tangan mu sendiri?.."

"Aku bukan kera!!.." jawab Marvel enteng

"Baiklah sialan.. kau sangat merepotkan.."

Rian merentangkan tangannya ke arah buah kelapa di atas nya, membenarkan duduk nya lalu memejam kan mata "Leviosa.."

Ia merapalkan mantra penggerak benda. Namun tidak berfungsi

Marvel terkekeh "sebaiknya kau memanjatnya saja!!..."

"Diamlah. Kau menganggu fokus ku.." tegur Rian

Ia kembali merentangkan tangan nya dan memfokuskan pikirannya "Leviosa.."

Bruk
Bruk

"Awas...."

Rian membuka matanya saat Marvel mendekap nya dalam pelukanya melindungi kepalanya dari benturan kelapa yang berjatuhan

Marvel Bl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang