«Heppy Reading»
[54]. Menggali Mayat
Marvel terbangun dari tidurnya. Ia meraba sekitar kasurnya. Namun sosok Rian tak lagi di sampingnya, ia mengutuki dirinya kesal karena sudah melakukan hal yang tidak senonoh bersama Rian. Ia dengan nafsu setan telah memasuki Rian dengan paksa
Ia mengusap wajahnya penuh penyesalan. Namun semua sudah terjadi tak ada lagi yang bisa di sesali
Sudut matanya mencari cari sosok Rian namun ia tak menemukan keberadaan penyihir remaja itu. Ia ingin meminta maaf karena melakukan nya terlalu kasar. Ia kelepasan
Ia berjalan keluar dari kamar nya. Mengitari rumah kecil itu dengan mata kantuk nya. Kakinya terhenti saat mendapati Rian dengan jubah sihirnya sedang berdiri mematung di tepi pantai
Marvel mendekatinya "Maaf...." Ia mendengus
Rian menatap nya sebentar "sudah bangun?..." tanya nya
Marvel menganguk "Yah... Maaf untuk semalam.. aku tidak sadar..." Pekik nya
Rian menganguk "lupakan saja. Anggap tidak pernah terjadi..." Ujar nya.
Namun didalam hatinya ada sebeluk tusukan yang tidak ia ketahui mengapa. Mungkin karena itu adalah kali pertamanya ia melakukannya
Marvel menganguk setuju "baiklah.. bagaimana dengan chaos milik mu?..."
"Sudah meningkat.. terimakasih sebelumnya..."
"Jadi kapan ritualnya akan dimulai?.."
"Haha.. kau terlihat tidak sabar..." Kekeh Rian
Marvel menempatkan pantat nya di sebuah balok kayu di dekat Rian "yah ini adalah penantian yang lama..."
"Yah kau benar..."
"Ehmm...."
Rian menatap Marvel menelusuri "sangat jarang melihat mu tertawa. Bisa kah kau singkirkan wajah datar mu itu?.." cibir nya
Marvel menggeleng "aku tidak tau..." Pekik nya
"Baiklah.. ada hal yang harus kita lakukan sekarang..." Seru Luciana dari seberang sana. Matahari baru terbit namun dirinya sudah sangat bersiap
"Bukan kah ritualnya nanti malam?.." tanya Marvel tanpa mengubah ekspresi datar nya
Luciana berdecak pinggang "apa Rian belum memberitahu mu?..."
Marvel mengerutkan keningnya penasaran "tentang apa?..."
"Baiklah.. kita membutuhkan jenazah Leon..." gercap Luciana tanpa menunggu Rian mengatakan nya
"Apa?.. bagaimana bisa kita melakukannya?..."
"Seharusnya semua sudah siap bukan?.." Luciana menatap putranya itu memastikan
Rian hanya mengangguk "yah, semua sudah siap?.."
"Hey, apa semua baik baik saja?. Mengapa wajah mu terlihat murung.." seru Luciana
Rian menegakkan wajah nya "ya bu, semua baik baik saja. Aku hanya tidak sabar.." ujar nya
Namun di dalam hatinya ada sebuah ketakutan, seperti takut kehilangan sesuatu. Namun ia tak tau untuk siapa
Luciana menganguk "baiklah lakukan tugas mu..." Pintah nya. Ia mengambil sepasang sekop lalu melemparnya ke arah Marvel "berguna lah sedikit... "gumam nya
Marvel menyipitkan matanya "lalu apa sekarang?.. kau memintaku untuk bertani?..."
"......."
Luciana menggeleng tidak percaya dengan kinerja otak Marvel "Apa dunia mu se enteng itu untuk berpikir?.. Astaga beruntung sekali aku tidak bertemu dengan mu saat aku masih muda.. mungkin aku tidak akan hidup sampai sekarang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvel Bl [END]
Teen FictionBagaimana jika kamu adalah Pria polos yang lemah dan tidak punya kepribadian yang mempesona .secara diam diam disukai oleh seorang lelaki tampan dan tangguh? Leon Lelaki beruntung yang berhasil menarik perhatian seorang lelaki yang terkenal di sekol...