Sometimes, it is the family that is the cause of the deepest wounds
-Arion Putra Gunatama
♡♡♡
"Lepas!! Jangan bawa Fera!! " Nadine berteriak seraya memberontak."Lo bisa diam!? " Arion kembali membentak, bahkan dengan kasar ia menjambak rambut Nadine dan mendorong gadis itu hingga tersungkur ke lantai.
Lalu Arion beralih mengcekram kuat pipi Nadine. "Lo berani sama gue? "
Nadine menyingkirkan tangan Arion dari wajahnya dan berhasil. "Aku gak takut sama kamu! "
"Gila, bro! Baru kali ini ada cewek yang berani banget sama seniornya! " Kekeh Gio.
Arion kembali menguatkan jambakannya pada rambut Nadine, membuat gadis itu memekik kesakitan. Beberapa anak-anak di kantin menatapi Nadine kasian, namun mereka tidak dapat melakukan apa-apa. Mereka juga tidak mau berurusan dengan Arion, cowok tampan berhati bak iblis itu.
"Lepasin tangan kamu dari rambut aku! Kamu bahkan gak berhak menyentuh aku sedikitpun! " Pekik Nadine, menahan rasa sakit.
Arion akhirnya melepas jambakannya dari rambut Nadine. "Urusan lo dan gue belum selesai, "
Setelah mengatakan itu, Arion menoyor kepala Nadine, lalu berjalan melewati gadis itu. Kakinya dengan sengaja menginjak jemari Nadine. Hingga gadis itu kembali meringis untuk kesekian kali.
Nadine pun bangkit berdiri, mengibaskan roknya. Sakit menguasai ruang hatinya. Kenapa semua orang selalu membullinya? Apa salahnya? Apa memang ia ditakdirkan untuk ditindas?
🍁🍁🍁
Bugh!
Bugh!"C-cukup.... sakit akh, " Dengan derai air mata, Fera memohon kepada Nasha untuk menghentikan aksi gilanya itu.
"Oke, gue berhenti, " ujar Nasha, senyuman kemenangan terukir di bibir merahnya. Ia merasa begitu puas setelah selesai menendang dan memukul Fera.
Nasha lalu berjongkok, menatap Fera yang sudah terkapar lemah tak berdaya. Mengangkat dagu gadis itu agar bisa melihat jelas wajah kesakitan Fera, "Sakit, ya? Rasain cewek jelek! "
"Kapok 'kan lo! Masih berani gertak kita!?" Vena menimpali.
"Ma---maaf, Kak... " ujar Fera, sambil memegang perutnya yang sakit akibat tendangan dari Nasha.
"Mulai sekarang, hidup lo dan sahabat baru lo itu, akan gue buat kayak di neraka, " Nasha menyeringai, sangat menakutkan.
"Girl, kita cabut aja yuk! " usul Lidya.
Akhirnya, ketiga gadis tersebut berjalan keluar dari toilet. Namun, saat mereka membuka pintu, tatapan mereka langsung bertemu dengan manik indah milik Nadine.
"Sahabat lo, lagi sekarat di dalem, " ujar Nasha pada Nadine, diiringi kekehan Vena dan Lidya. Lalu ketiga gadis itu berlalu dari hadapan Nadine.
Mata Nadine sontak membola, rasa khawatir yang begitu amat melanda dirinya. Nadine pun langsung masuk ke toilet.
"Fera!! " Nadine memekik saat melihat Fera yang terkapar tak berdaya.
Ia menghampiri gadis itu. "Fera, mereka apain kamu? "
"Aku di pukul dan di tendang sama mereka, Nad, " jawaban dari Fera membuat Nadine menganga.
"Astaga, " Nadine tak habis pikir dengan tingkah kakaknya itu. Satu fakta yang baru ia tahu tentang Nasha, bahwa gadis itu adalah seorang yang hobi membully.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]
Mystery / ThrillerJudul awal = Nadine Story diganti menjadi Not A Foreign Girl 🍁 Nadine, si gadis penuh luka. Dia benar namun selalu disalahkan, dia ada namun selalu ditiadakan dalam keluarganya. Pukulan, cacian, hinaan, bullyan, Nadine selalu merasakan itu, baik d...