~Happy Reading, dear ~
.
.
.Pukul dua belas malam. Kini Nasha berada di rumah Lidya. Setelah pertikaian hebat antara Saga dan Talia sore tadi, dan langsung mengurus proses perceraian mereka, tiada satu-pun antara mereka yang kembali ke rumah.
Hal itu membuat Nasha merasa tertekan dan sedih, sungguh dia tidak menyangka keluarganya jadi seperti ini.
Akhirnya Nasha berniat untuk menginap di rumah Lidya. Lagi pula, dia takut sendirian di rumah pada malam hari, apalagi semua pembantu di rumahnya sedang cuti.
"Nas, lo belum tidur? " tanya Lidya, setengah memejamkan mata, gadis itu tiba-tiba terbangun dan langsung melihat Nasha yang duduk sambil memeluk lutut di sudut tembok.
"Lo kenapa, Nas? Lo nangis? "
Benar saja, memang Nasha sedang menangis karena mengingat Saga dan Talia.
"Lo kalo ada masalah, cerita sama gue, Nas, " ucap Lidya pada Nasha.
Nasha langsung menggeleng, kemudian menghampiri Lidya dan ikut berbaring diatas ranjang.
"Gue capek hari ini, Lid. Gue banyak pikiran, " ungkap Nasha pada Lidya yang berbaring di sebelahnya.
"Besok lagi baru dipikirin, udah, ah. Tidur! " balas Lidya dan langsung memejamkan mata kembali.
Nasha akhirnya berusaha memejamkan matanya, baru sampai sedetik dia memejamkan mata, pendengarannya langsung terganggu oleh sebuah suara yang terdengar seperti langkah kaki seseorang.
"Lid? " Nasha mendadak merasa parno, dan mulai mengguncang-guncangkan tubuh Lidya agar bangun.
"Apaan, sih, Nas? Gue baru juga mau tidur, " Respon Lidya dengan malas.
"Coba lo bangun dulu, kek ada suara langkah kaki diluar, "
Terpaksa, Lidya akhirnya hanya menuruti Nasha. Kemudian keduanya sama-sama hening, dan langkah kaki itu terdengar makin jelas dan mendekat.
"Ih, Lid, itu suara langkah kaki siapa? Kan tadi lo bilang nyokap sama bokap lo lagi gak ada di rumah, lo sendirian. Terus itu langkah kakinya siapa, Lid? "
Lidya mulai merinding seketika, "Gue juga gak tau, Nas. Aduh, bodoh banget! Pintu tadi lupa gue kunci! "
Tiba-tiba suara langkah kaki itu tak terdengar lagi, diganti oleh suara ketukan pintu kamar dari luar yang berbunyi keras. Lantas, Lidya dan Nasha kompak berteriak ketakutan dan saling memeluk satu sama lain.
BRUK
Pintu kamar Lidya didobrak paksa oleh sang pengetuk tersebut, dan muncullah
seseorang yang memakai jubah hitam dan masker bewarna senada. Orang itu maju mendekati Lidya dan Nasha sambil memegang tongkat bisbol."AKKHH, TOLONG! " Lidya dan Nasha berteriak meminta tolong, berharap ada yang mendengar.
BUGH
Orang itu memukul wajah Lidya keras menggunakan tongkat bisbol nya sampai wajah gadis itu tertoleh ke samping dan pingsan.
Nasha membekap mulutnya amat ketakutan dan panik. Gadis itu kemudian turun dari ranjang, dan berjalan mundur, sedangkan orang berjubah itu terus maju mendekatinya.
"Siapa lo? Lo jangan berani macam-macam! " Nasha menunjuk orang itu dengan telunjuknya yang gemetar.
Orang berjubah hitam itu tidak menggubris, lantas dia maju dan langsung melayangkan tongkat bisbol tepat ke kepala bagian kanan Nasha sampai gadis itu jatuh tersungkur, rasa pening bukan main menyerang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]
Mystery / ThrillerJudul awal = Nadine Story diganti menjadi Not A Foreign Girl 🍁 Nadine, si gadis penuh luka. Dia benar namun selalu disalahkan, dia ada namun selalu ditiadakan dalam keluarganya. Pukulan, cacian, hinaan, bullyan, Nadine selalu merasakan itu, baik d...