Hai everyone!
Happy Reading semua 🖤
.
.
.Nadine menghembuskan napas saat waktu kerjanya sudah selesai. Hari ini cukup banyak pembeli yang mengantri di Karin's Cake, membuat Nadine sedikit kelelahan dalam melayani pelanggan. Gadis itu lantas mengambil tas samping, lalu menyampirkannya di bahu.
"Nadine, kamu udah mau pulang? " Tanya Karin yang tiba-tiba muncul.
Nadine mengangguk sambil tersenyum, "Iya, Mbak. "
"Tadi Mbak udah suruh Leo jemput kamu ke sini, ya. Kan gak baik kalau perempuan pulang sendirian malam-malam. " tutur Karin.
"Eh, Mbak, gak usah. Aku pulang aja sendiri, aku bisa jaga diri 'kok. Takutnya nanti malah repotin kak Leo, "
"Udah, Nad, gak pa-pa, gak ngerepotin Leo sama sekali 'kok, bahkan dia aja tadi pas Mbak chat dia semangat banget katanya mau jemput kamu, " terang Karin, membuat Nadine terdiam sejenak. Kemudian wanita itu mengeluarkan beberapa lembar uang biru dari dompetnya yang langsung dia sodorkan pada Nadine. "Ini, buat kamu. "
Nadine mengernyit, Karin ingin memberinya uang untuk apa? Bukan 'kah upah pertama kemarin sudah di kasih?
"Buat saya? Tapi aku gak minta, Mbak, " Nadine menolak dengan gerakan tangannya.
Karin tersenyum, "Terima aja, besok ultah sahabat kamu 'kan? "
"Kok Mba tau? "
"Yaiyalah, kan Leo yang cerita. Katanya kamu lagi mau nabung buat beli kado sahabat kamu. Yaudah, terima aja uangnya gih, rezeki gak boleh ditolak. " kata Karin.
Nadine pun akhirnya menerima sodaran itu sambil tersenyum, memang dia sedang memerlukan uang guna bisa membeli kado untuk Fera nanti. "Makasih banyak, Mbak! "
Karin mengangguk, "Sama-sama, eh! Itu mobil Leo udah bel-bel di depan, dia udah jemput. "
"Kalau gitu aku pulang dulu, ya, Mbak, makasih banyak sekali lagi, " ucap Nadine, kemudian berjalan keluar dari toko, menghampiri mobil hitam yang terparkir diluar.
Leo tiba-tiba turun dari mobil, kemudian membuka pintu untuk gadis itu, Nadine segera masuk ke dalamnya.
"Kak Leo, makasih, ya, udah jemput aku. "
ucap Nadine tulus sambil melirik cowok tampan di sebelahnya itu."Hm, sama-sama. " balas Leo, sambil menyetir.
Nadine nyaris terpesona, melihat penampilan Leo malam ini yang tidak seperti biasa, cowok itu terlihat amat tampan nan gagah dengan tuxedo biru tuanya itu.
"Kenapa lo natap gue gitu? " Tanya Leo, ekor matanya melirik Nadine yang sedari tadi melihatnya. "Terpukau, ya, sama kegantengan gue? "
Nadine langsung memandang ke arah lain, tapi jujur dia tidak bisa membohongi bahwa Leo malam ini sangat tampan.
"Gue tau kok, gue ganteng, Nad, " Leo terkekeh setelah mengatakan itu dengan pedenya. Wajar saja, sih, jika dia pede, kenyataannya memang seperti itu.
"Ee... tapi btw, Kakak pake baju ginian emang mau kemana? " Tanya Nadine heran.
"Mau ke rumah lo, " Jawab Leo.
Nadine mendadak bingung, "Ke rumah aku buat apa Kak? "
"Mau minta restu calon mertua, "
"Ih, Kak Leo! Aku serius tau, Kakak juga yang serius dong! " gerutu Nadine agak sebal.
"Oh, jadi ceritanya lo mau gue seriusin, nih? " Bukannya menjawab serius, Leo lagi-lagi menggoda Nadine.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]
Mystery / ThrillerJudul awal = Nadine Story diganti menjadi Not A Foreign Girl 🍁 Nadine, si gadis penuh luka. Dia benar namun selalu disalahkan, dia ada namun selalu ditiadakan dalam keluarganya. Pukulan, cacian, hinaan, bullyan, Nadine selalu merasakan itu, baik d...