💌 47: A name meaning

852 35 7
                                    

Tok! Tok!

Rina yang masih sibuk berkutat dengan dapurnya, tiba-tiba mendengar suara ketukan pintu.

“Siapa, yah, yang ngetuk? ” gumam Rina, wanita paruh baya itu akhirnya meninggalkan sejenak aktivitasnya di dapur, lalu berjalan menuju ruang tamu.

Ceklek!

Rina melihat ada sosok wanita muda berparas cantik yang tengah hamil tua. Dia adalah sang pengetuk pintu.

"Maaf, mbak siapa, ya? ” tanya Rina dengan ramah.

Bukannya menjawab, gadis itu tiba-tiba malah terisak di depan Rina sambil mengelus-elus kandungannya yang membesar.

“Mbak, siapa ya? ” tanya Rina sekali lagi.

Wanita di depannya itupun menghentikan sejenak tangisannya, “Saya Amel. Kedatangan saya ke sini, ingin bertemu mas Raikal. ”

Rina mengernyit, " Ada perlu apa, ya, sama suami saya? ”

“Saya ingin meminta pertanggung jawaban mas Raikal. Karena anak yang saya kandung saat ini adalah .... anaknya, ” ungkap wanita bernama Amel itu.

Lutut Rina langsung lemas dan terjatuh ketika mendengar ucapan wanita di depannya. Dia membekap mulutnya, matanya berkaca-kaca. Dia sungguh tidak menyangka Raikal akan berbuat sejauh itu, bahkan kali ini bukan dengan Karin, namun dengan wanita lain.

“Saya tau Ibu pasti kaget dan tidak menyangka, tapi inilah kenyataannya. Dan saya minta, mas Raikal menikahi saya secepatnya. Saya malu terus-terusan menjadi bahan hinaan orang-orang dan keluarga saya sendiri, ” ucap Amel.

Rina bingung mesti menjawab apa, dia membekap mulutnya menahan isakan. Sedangkan air mata sudah meluncur dari kedua netranya.

“Ma, Mama kenapa? ” Arion tiba-tiba muncul, dan langsung membangunkan Rina yang terduduk di lantai.

“Mama kenapa? ” tanyanya sekali lagi.

Namun Rina tak kuasa menjawab, dia mengeluarkan seluruh tangisannya di dekapan sang anak.

“Mbak apain ibu saya sampai dia nangis? ” tanya Arion ketika melihat Amel, tatapannya amat sinis memandang wanita hamil di depannya itu.

“Tujuan saya ke sini sebenarnya ingin bertemu ayah kamu. Saya ingin meminta pertanggung jawabannya, karna anak yang ada di kandungan saya adalah anaknya, saya ingin dia segera menikahi saya! " jelas Amel lugas.

Arion membuka mulutnya, dia menggeleng tidak percaya. Sedetik kemudian netranya melirik mobil miliki Raikal yang baru tiba dan langsung parkir di depan rumah.

Arion mengepalkan tangannya erat, buku-buku jarinya memutih, rahangnya mengeras, begitu kentara bahwa dia tengah menahan emosi. Ketika melihat sang ayah keluar dari mobilnya, Arion pun langsung menghampiri Raikal dengan langkah cepat dan langsung menghajarnya secara membabi buta.

“ARION! " Teriak Rina pada putranya itu, diapun langsung menghampiri Raikal dan Arion, berniat memisahkan mereka.

“Arion, kamu kenapa, hah?! " Tanya Raikal yang tentu saja bingung. Dia baru saja pulang dari kantor dan langsung dihajar oleh sang anak.

BUGH

Bukan. Bukan Arion yang memukul Raikal. Namun sebaliknya, Raikal yang balas memukul Arion dengan membogem wajah sang putra, bahkan kali ini dia menendang perut Arion beberapa kali karena ia ikut emosi apalagi menganggap sikap Arion yang kurang ajar terhadapnya.

“Raikal, hentikan!! " Teriak Rina, dia menarik suaminya itu secara paksa.

Raikal tak mengindahkan teriakan Rina, dia masih saja terus menghajar Arion.

NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang