💌 27: Si pengambil buku diary?

1.4K 66 12
                                    

Haii, reader yang cantik dan
gantenggg!

🍁~ Happy Readingggg ~ 🍁
.


.
.

"Happy birth... day, happy birth... day, happy birth... day, Nashaaaa! " Semua tamu undangan akhirnya selesai menyanyikan lagu spesial untuk Nasha.

Tepat setelah lagu selesai, Nasha pun langsung memejamkan mata sambil make wish, lalu meniup lilin membuat orang-orang bertepuk tangan bahagia.
Malam ini, gadis itu sangat diistimewakan.

Saga dan Talia langsung mengecup kening anak gadis mereka itu secara bersamaan. Dan semua itu dilihat oleh Nadine. Gadis itu berdiri dari atas balkon sambil menatap ramainya manusia dilantai bawah. Semua orang tampak menyayangi Nasha, memperlakukan dia bak tuan putri. Sementara dirinya? Tak lebih dari seorang anak yang tidak diharapkan kehadirannya oleh siapapun.

Nasha mulai memotong kue. Potongan pertama dia berikan kepada Saga, kedua pada Talia, dan ketiga kepada Arion.

Saat tangannya hendak menyuapkan potongan kue ketiga pada Arion, tiba-tiba cowok itu menolak dengan gerakan tangannya.

"Please, Ar, " Nasha memohon dengan wajah memelas, tidak lupa dengan puppy eyes nya.

Arion pasrah, dia tidak ingin lama-lama dijadikan pusat perhatian orang-orang di pesta ini. Akhirnya diapun membuka mulut untuk menyambut kue yang akan masuk ke dalam mulutnya.

Nasha tersenyum detik itu juga ketika Arion menerima suapan darinya.

Selang beberapa detik setelah itu, tiba-tiba Leo langsung menarik Arion dan melirik sekilas Nasha. "Udah suapnya 'kan? Gue mau bicara empat mata sama mantan lo. "

Leo menarik Arion keluar begitu saja, membuat orang-orang yang melihat mereka heran, padahal pesta masih berlangsung. Ada yang tidak biasa pada diri Leo, seperti ada emosi menggebu-gebu yang sedari tadi ia tahan.

"Nas, itu Arion kenapa ditarik gitu? " tanya Talia bingung.

"Gatau Ma, " Jawab Nasha menggeleng dan mengendikan bahu.

Sampai di halaman depan, Leo langsung mendorong kuat tubuh Arion, lalu menarik kerah baju cowok itu kencang. Jakunnya terlihat naik turun.

"BRENGSEK, BEJAT, SIALAN! Kenapa lo berani nyentuh Nadine anjing?! " Teriak Leo didepan muka Arion.

Arion mengernyit, memang tadi dia menyentuh Nadine, tapi dia tidak melakukan tindakan yang lebih. Dan, darimana juga Leo bisa tahu?

Arion mendengus geli, dia menjawab dengan tenang. "Kayaknya lo salah paham, Le. "

"Nggak usah ngelak lo bangsat! Jelas-jelas tadi gue lihat lo cium Nadine di halaman belakang! Gue lihat pake mata kepala gue sendiri!! "

Arion terkekeh, tiba-tiba terbesit dipikirannya untuk memancing kemarahan Leo. Sepertinya seru juga.

"Ya, gue cium Nadine tadi, "

Mata Leo membelalak, bisa-bisanya Arion mengakui tindakan bejatnya sambil tersenyum. Dasar gila!

"Ohh, iya-iya gue tau, " Arion memejamkan mata sesaat lalu kembali menatap Leo sambil tersenyum. "Lo iri 'kan sama gue? Lo pasti ngarepnya tadi lo yang diposisi itu, bukan gue, " Arion tiba-tiba terkekeh jenaka. "Leo... Leo... "

BUGH.

Satu bogeman mentah menghantam pipi Arion, membuat cowok itu mundur beberapa langkah.

"GUE GAK KAYAK LO ANJING! " bentak Leo menggelegar.

NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang