💌 9: UKS

1.4K 81 32
                                    

Haii, ketemu lagi sama aku!!

Ayoo!! kita bantai lagi karakter utama
kitaaa 😭

***

Happy Reading ^^

***

"Ceraikan aku, Raikal! " Tegas Rina, menatap nyalang Raikal.

Pria yang masih sibuk mengutak-atik ponselnya itu, lantas menghentikan kegiatannya, dan bangkit dari posisi duduk kemudian berdiri menatap sengit istrinya.

"Aku tidak akan menceraikan kamu, Rina! " balas Raikal dengan nada tegas.

"Kenapa, Raikal? Kamu sudah tidak mencintai aku bukan? Jadi untuk apa kamu mempertahankan aku!? " geram Rina. Sungguh, wanita itu sudah muak dengan segala penolakan dari Raikal ketika ia terus meminta untuk bercerai.

Raikal mendengus kesal.

"Sudah cukup selama ini aku melihat kamu selalu bermesraan dengan Karin, selingkuhan kamu itu! Sudah cukup kamu menyakiti perasaanku dan perasaan Arion, " Marah Rina. "Jadi, ceraikan aku sekarang!! "

"CUKUP, Rina! " Bentak Raikal. "Jangan kamu bahas tentang itu lagi, sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan kamu!! "

"Tapi kenapa? Apa alasan kamu untuk tetap mempertahankan aku? Apa kamu masih mencintaiku? " tanya Rina.

Raikal lantas berdecih, "Jangan terlalu percaya diri. Saya sudah tidak mencintai kamu, Rina! "

" Lalu... apa alasan kamu tetap mempertahankan aku, Raikal?! " Rina berteriak saat menyebut nama Raikal.

"Karena.... aku ingin membuat kamu menderita, Rina... " jawab Raikal.

"Kamu gila, hah!? " Rina hendak menampar pipi Raikal, tetapi pergerakannya terhenti saat seseorang membuka knop pintu mengalihkan atensi mereka.

Dia Karin.

Wanita itu menyelonong masuk begitu saja dan langsung mendekati Raikal, dan meninggalkan bekas kecupan di pipi pria itu. Dan itu semua dilakukan dihadapan Rina. Betapa sakitnya hati wanita itu saat melihat apa yang dilakukan Karin barusan.

"Mas, temenin aku shopping yuk! " Tanpa basa-basi, perempuan itu langsung saja meminta Raikal untuk menemaninya berbelanja. Sambil bergelayut manja di lengan kekar pria itu.

Sementara Raikal yang tadinya masih emosi, mendadak amarahnya mereda saat melihat Karin. Raikal langsung tersenyum pada Karin.

"Cih, murahan, " Rina bergumam, dan gumaman itu bisa di dengar oleh kedua manusia dihadapannya kini.

"Jaga mulut kamu Rina! " tegur Raikal menatap Rina tajam.

"Jaga juga sikap rendahan kalian, " balas Rina tak kalah sengit sambil bersidekap dada. Tatapannya beralih pada Karin yang yang memandangnya remeh. Ia menggeleng tak habis pikir melihat gadis itu, "Sangat disayangkan, usia muda sudah berani merebut suami orang. Dasar pelakor! Tidak punya harga diri! Menjijikkan! "

Setelah mengatakan itu, Rina langsung berbalik meninggalkan mereka.

***

Suasana sekolah sudah nampak sepi. Namun, Nadine masih setia menetap dalam kelas. Bahkan, ia mengerjakan tugas piket teman-temannya. Bukan tanpa sebab, teman-teman di kelas Nadine menyerahkan tugas piket jadwal mereka hari ini pada Nadine. Padahal, hari ini bukanlah jadwal piket Nadine. Entah mengapa, anak-anak di kelasnya seolah sekarang menjauhinya, bahkan ada yang terang-terangan mengata-ngatainya. Ia seakan ingin dijadikan sasaran pembullyan kedua setelah Fera di kelasnya.

NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang