🔥Nyawa, harus dibalas nyawa. 🔥
-Friskalic Atteya~Happy readingggg~
.
."Damn it! Dada gue masih sakit banget! " Keluh Nasha sambil memegang dadanya. Dia dan kedua anteknya itu kini tengah beristirahat di UKS.
"Hidung gue lebih sakit, nih, " Vena ikut mengeluh, membersihkan darah yang keluar dari hidungnya dengan tissue, tidak lupa mengobatinya pula.
"Anjir emang! Gak nyangka gue, kita bertiga bisa dihajar sama si Friska sialan itu! " celetuk Lidya yang tengah berbaring di ranjang UKS.
"Apa jangan-jangan, dia sengaja masuk ke sekolah ini karena dia mau balas dendam sama kita? " Nasha mulai menduga-duga.
"Tuh, kan! Bener apa gue bilang semalam! Si Fera waktu itu gak ngawur ngomongnya, dia serius! " seru Vena.
"Berarti, yang Fera maksud 'dia' itu ternyata Friska, kembarannya dong! " timpal Lidya.
"Ihhh, terus gimana dong kalau dia bener-bener balas dendam sama kita? " Vena merasa bingung juga takut.
"Jangan takut, bodoh! " celetuk Nasha. "Kita harus bisa lebih kuat dari tuh cewek sialan. Lo lupa? Kita masih punya Gio dan Vares. Gak mungkin si Friska bisa lawan Vares sama si Gio-lah. "
"Iya juga, sih, pokoknya kita gak boleh diam, makin lama dia bisa makin ngelunjak kalo dibiarin, " ucap Lidya.
"Betul!! " seru Vena setuju.
"Kalau bisa, kita buat si Friska bernasib sama kayak kembarannya itu, si Fera. Karena udah berani lawan kita, " kata Nasha.
"Gue setuju! " ucap Vena.
"E--eh, wait... tapi kenapa, ya? Gue rasa si Friska itu kayak gak asing? Kek, kita pernah ketemu dia gitu tapi lupa dimana, " ujar Lidya tiba-tiba.
"Sama, " jawab Nasha setuju dengan ucapan Lidya, "Gue juga rasa gitu. Apalagi tadi dia tau nama panjang gue, bahkan dia sebut. Dia tau darimana? "
"Aneh." ucap Vena.
🍁🍁🍁
Pada waktu istirahat kedua, Friska melihat Arion yang tengah duduk sendiri di tribun sambil membaca buku. Friska pun berniat menghampiri cowok itu dan duduk disebelahnya.
"Hai! " sapanya pada Arion.
Arion melirik sekilas Friska, tak merespon apapun, lantas dia kembali melanjutkan bacaannya. Semenjak kepergian Nadine, cowok ini memang jadi tak banyak tingkah dan makin sering belajar. Bahkan, dia sudah tak pernah membully siapa-pun lagi.
"Kenalin, gue Friska, " Friska mengulurkan tangannya pada Arion.
"Arion, " balas Arion tanpa menyambut uluran tangan Friska.
"Arion Putra Gunatama, bukan? " tanya Friska, membuat Arion sedikit terkejut dan kembali menatapnya.
"Kok lo tau? "
"Gue Friska, kembaran Fera, " terang Friska, lagi-lagi Arion bertambah terkejut dibuatnya. "Pas Fera masih hidup, dia sering nyeritain lo ke gue 'kok. "
Arion langsung menetralkan raut wajahnya kembali, lalu hanya ber-oh ria sebagai respon.
"Lo tau Nadine? "
Pertanyaan yang terlontar dari bibir Friska membuat jantung Arion berdetak sesaat. "Ya, gue tau, kenapa? "
"Gak pa-pa, sih. Gue cuma pengen tau aja soal dia. Fera sering ceritain teman dia yang namanya Nadine. Gue mau nanya, sekarang si Nadine itu di mana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]
Mystery / ThrillerJudul awal = Nadine Story diganti menjadi Not A Foreign Girl 🍁 Nadine, si gadis penuh luka. Dia benar namun selalu disalahkan, dia ada namun selalu ditiadakan dalam keluarganya. Pukulan, cacian, hinaan, bullyan, Nadine selalu merasakan itu, baik d...