Bagian 022

448 14 0
                                        

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Beberapa lembar kertas hvs tak terpakai berceceran di lantai kamar Farez setelah hampir setengah hari Farez menghabiskan waktunya untuk menggambar desain untuk ia bawa besok.

Rama telah mengabarinya kalau pelanggan yang memesan puluhan kaos dan celana dari distronya, bersedia untuk menemuinya di distro untuk secara langsung membahas bebarapa desain yang sudah beberapa kali ditolak dan minta untuk di desain ulang.

Maka dari itu Farez menyiapkan beberapa desain gambar baru untuk ia jadikan cadangan apabila, desain yang telah ia revisi masih belum membuat pelanggannya itu puas.

Farez menutup kembali buku didepannya, kemudian mengumpulkan jadi satu kertas hvs yang sudah ada gambarnya dan ia beri clip agar tidak berceceran.

Farez tersenyum puas saat pekerjaannya hampir selesai, ia tinggal berdiskusi dengan pelanggannya tersebut untuk segera mendapat kata sepakat, dan langsung bisa mulai melakukan produksi. Dan mendapat hasil semaksimal mungkin. Hingga membuat pekerjaanya akan seratus persen selesai.

Suara notifikasi pesan masuk dari ponselnya membuat Farez yang baru saja akan membuka pintu kamarnya seketika terhenti.

Farez berbalik dan berjalan ke arah mejanya tadi dan meraih ponselnya.

Senyum terbit diwajah Farez saat membaca nama pengirim pesan tersebut.

"Pasti kangen nih! Makanya kirim pesan duluan, bisanya kan gengsinya tinggi." Kata Farez dengan penuh percaya diri

Dengan segera Farez membaca pesan yang Vio kirim kepadanya itu.

Violita

Farez! Kamu bolos gak ke kampus ya?!

Farez sedikit terkejut setelah membaca pesan dari Vio. "Lhah! kok isinya malah tuduhan gini sih?" Keluh Farez kemudian mengelus dadanya sabar.

Alfarez

I miss you too Mbak Vio ku.

Bukannya membalas sesuai dengan pertanyaan dari isi pesan Vio, Farez malah lebih tertarik untuk membuat Vio semakin kesal.

Sepertinya pesan yang Vio kirim tersebut ada campur tangan dari Vano, Farez yakin itu.

Violita

Gak nyambung Rez. Pertanyaan saya bukan itu!

Farez terkekeh pelan, membaca pesan yang Vio kirimkan lagi. "Udah makin kesel kayaknya." Kata Farez kemudian kembali membalas pesan Vio.

Alfarez

Hahaha. Lagian, baru pembukaan, pesannya langsung tuduhan gitu.

Emang kata siapa sih aku bolos?

Violita

Tadi Vano bilang ke saya kalau kamu gak pergi ke kampus.

Love You MBAK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang