Bagian 035

384 17 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Vio mendorong pintu cafe tempat dimana Clara bekerja, sudah lama Vio tidak datang ke cafe ini. Apalagi sejak Farez tiba-tiba menjauhinya, karena masalah yang tengah di alami laki-laki tersebut.

Vio menatap sekeliling setelah masuk kedalam cafe, kemudian berjalan ke tempat duduk kosong yang tidak jauh dari jendela.

Tidak berselang lama Vio duduk, Vio dapat melihat Clara yang kini berjalan menghampirinya dengan senyum yang mengembang sembari melambaikan tangan.

Vio tersenyum sembari membalas lambaian tangan yang Clara layangkan.

"Mbak Vio." Sapa Clara setelah meletakkan buku menu di atas meja. "Kok lama gak datang ke cafe ini?" Lanjut Clara bertanya.

"Iya Cla, maaf ya. Belakangan ini lagi sibuk banget ditempat kerja. Anak-anak lagi mau ada acara study tour." Jelas Vio pada Clara.

Vio menghela nafas pelan. "Aku kesini sebenarnya mau ngajak kamu ngobrol Cla." Lanjut Vio.

Clara sedikit tertegun mendengar perkataan Vio baru saja. "Ngobrolin apa?" Tanya Clara penasaran.

"Tentang Farez." Jawab Vio pelan.

Clara menganguk mengerti. "Oo gitu. Yaudah sebelum lanjut ngobrol, Mbak pesen dulu ya. Biar cafenya tetep ada masukannya." Kata Clara dengan cengiran diakhir.

Vio terkekeh pelan, kemudian menyebutkan pesanan yang ia inginkan.

"Oke. Jadi nasi goreng telur satu, sama lemon tea satu." Ulang Clara yang dibenarkan oleh Vio dengan anggukan singkat. "Ditunggu sebentar ya Mbak."

Setelahnya Clara berbalik, untuk menyiapkan pesanan yang Vio pesan.

***

Farez mendudukkan dirinya setelah setengah jam lamanya menunggu dosen yang menjadi pembimbing untuk skripsinya.

"Seharusnya kamu mulai bimbingan minggu kemarin kan?" Tanya dosen tersebut pada Farez.

"Benar Pak." Jawab Farez.

"Terus kenapa baru sekarang nemuin saya? Kamu gak serius untuk mengerjakan skripsi kamu?"

Farez dengan segera menggeleng. "Bukan gitu Pak, minggu kemarin saya lagi ada sedikit masalah. Jadi saya baru bisa mulai bimbingan hari ini."

"Seharusnya kamu bisa izin lewat chat, kalau kamu ada urusan yang gak bisa ditinggal Alfarez. Saya bukan hanya membimbing satu mahasiwa saja, jadi jangan salahkan dosen pembimbing kalau skripsi kamu nanti gak selesai-selesai, karena kamu sendiri yang menunda-nunda tugas kamu itu."

"Kamu bisa mulai bimbingan besok siang, hari ini saya megang tiga mahasiswa yang ingin bimbingan dan sata masih ada seminar setelahnya."

"Baik Pak, terima kasih atas pengertiannya. Dan maaf karena saya berperilaku seenaknya sendiri." Kata Farez, ia mengakui kesalahannya. Seharusnya ia bisa izin terlebih dahulu sebelum menyelesaikan masalahnya itu.

Love You MBAK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang