°°°
"Mau pesen ini juga gak Rez?" Tanya Vio pada Farez, sembari menunjuk menu baru di cafe tempat Clara bekerja.
"Boleh, tapi pesen yang es batunya dikit aja ya. Soalnya aku lagi menuju ke proses pilek." Kata Farez dengan cengiran diakhir.
Vio terkekeh mendengar itu, tapi setelahnya Vio beralih menatap Farez dengan teliti. Dan benar saja hidung Farez terlihat lebih merah dari keadaan normalnya.
Vio mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Farez. "Gak jadi pesen menu yang itu deh, takut kamu malah pilek dan berakhir demam." Kata Vio kemudian menarik lagi tangannya.
"Eh gak pa-pa kan kamu kepengen, nanti pesen satu aja. Nanti kalau aku kepepet pengen bisa minta dikit." Kata Farez.
Vio menggeleng tegas. "Gak. Saya gak mau kamu sakit." Kata Vio tegas.
Dengan itu Farez tidak dapat menahan senyum dibibirnya, dan dengan gerakan cepat Farez memajukan tubuhnya dan menghadiahi pipi Vio dengan kecupan singkat.
Setelahnya Farez menatap sekitar, kemudian mengelus dada lega saat beberapa orang disekitarnya tidak sedang memperhatian perlakuannya tadi.
Vio pun hanya bisa terdiam dalam keterkejutannya, dan kemudian dengan gerakan kaku menoleh ke sekitar. "Kamu ih, kalau dilihat orang lain kan malu." Kata Vio memberi pukulan ringan pada lengan Farez.
"Aku suka sama perhatian kamu." Kata Farez yang lebih memilih mengapresiasi perhatian yang Vio berikan kepadanya.
Vio menangkup kedua pipinya dengan tangan untuk menutupi pipinya yang terasa menghangat dengan perkataan Farez baru saja.
"Panggil Clara, jangan ngardus mulu." Kata Vio tanpa menatap Farez.
"Siapa yang ngardus? Orang aku lagi ngerayu cewek cantik kok." Kata Farez dengan senyum jail.
Farez tertawa pelan saat Vio malah menutup wajahnya dengan buku menu. "Iya, iya. Ini aku mau panggil Clara." Kata Farez setelah menjauhkan buku menu tersebut.
"Mbak Vio mau pesen apa?" Tanya Clara yang sudag datang di meja keduanya.
"Eh Cla, kok yang lo tanyain cuma Mbak Vio aja? Gue kan juga pelanggan, pelanggan itu raja lho." Tanya Farez.
"Abaikan Mbak, spesies kayak Farez kalau ditanggepin bikin darah naik." Kata Clara yang malah mengambil duduk disamping Vio.
Vio terkekeh mendengar perkataan Clara, dan juga sumpah serapah yang Farez lontarkan pelan pada Clara.
"Pesen dua zuppa soup sama minumnya hot chocolate coffee, dua juga ya Cla." Kata Vio menyebutkan pesannya.
Dengan segera Clara mencatat pesanan yang Vio sebutkan. "Gak mau coba minuman baru Mbak." Kata Clara menunjuk minuman baru pada buku menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You MBAK!
Romansa"Mbak ragu sama aku?!" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Farez membuat Vio tersentak, suara Farez terdengar meninggi dari sebelumnya. Tapi setelah beberapa detik Vio memberanikan dirinya untuk mendongak dan menatap Farez. "Sejujurnya... iya. Meli...