Bagian 023

458 18 0
                                        

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Alfarez

Nanti pulang kerja aku jemput lagi.
Jangan minta Vano buat jemput Mbak.

Pesan dari Farez membuat Vio tersenyum, mengingat tadi pagi Farez kembali menjemputnya setelah kemarin tidak menjemputnya karena terhalang pekerjaan.

Hani yang baru saja tiba didalam ruang kerja, menatap Vio jail saat melihat temannya itu tersenyum saat menatap ponsel.

"Pagi-pagi udah dimabuk asmara ya Bu." Kata Hani menggoda.

Hani menarik kursi dan duduk disamping Vio.

Vio mengerucutkan bibirnya singkat kemudian menoleh pada Hani yang kini menaik-naikkan kedua alisnya guna menggoda.

"Kamu sok tau deh." Kata Vio mencoba menyangkal.

Hani tertawa pelan, kemudian menyondongkan tubuhnya dan berbisik pada Vio. "Aku udah pengalaman soalnya. Jadi gak usah ngeles." Setelahnya Hani kembali menjauh.

Vio mau tak mau pun akhirnya tertawa pelan, sembari menganggukan kepalanya sekilas. "Gak bisa bohong aku, kalau sama kamu."

"Mukamu emang gampang ditebak kalau lagi bohong." Seru Hani kemudian mendorong bahu Vio pelan. Dan Vio hanya terkekeh pelan.

"Dikasih ucapan romantis ya sama si berondong?" Tebak Hani dengan senyum menggoda pada Vio.

Vio menggelang pelan. "Cuma bilang, dia mau jemput lagi pas aku pulang kerja nanti." Beritahu Vio.

"Sederhana tapi buat hati berbunga ya." Kata Hani menatap Vio dengan menompang dagunya dengan kedua tangan.

Vio menganguk dengan senyum malu-malu, membenarkan perkataan Hani.

"Ah, aku malah jadi kangen sama mas pacar deh, soalnya aku sama dia harus ldr dua bulan." Kata Hani dengan wajah yang awalnya cerah, seketika mendung perlahan.

"Emang dia keluar kota lagi?" Tanya Vio sembari mengelus pundak Hani perlahan.

"He em... tapi bukan keluar kota, melainkan keluar negeri." Balas Hani semakin terlihat sedih.

Vio merasa tidak enak saat suara Hani juga terdengar tercekat, dengan wajah sedih yang ketara.

"Maaf ya, aku gak tau." Kata Vio merasa bersalah karna menanyakan pertanyaanya tadi, hingga membuat Hani yang tadi masih ceria tiba-tiba saja jadi seperti ini.

Hani menggeleng pelan kemudian menatap Vio dengan senyum kecil. "Aku gak pa-pa kok, cuma kangen aja. Soalnya udah seminggu gak ketemu sama dia."

"Mmm... gimana kalau sepulang kerja kita jalan-jalan di alun-alun?" Ajak Vio yang berusaha menghibur Hani.

Hani yang awalnya antusias saat mendengar ajakan Vio, tiba-tiba saja mengerucutkan bibirnya saat mengingat senyum Vio saat melihat pesan dari berondonya.

Love You MBAK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang