Maaf ya baru bisa up jumat ini🙂🙏🏻
"Enggak! Sekarang gw ga mau tau pokoknya si miskin itu haru jauh jauh dari chika.... iyuuu!! Gw yang liat chika deket deket si miskin aja jijik"ucap ashel.
"Ya gimana ya shel, tuh si chika cinta banget sama dia... mau lo hina hina terus si miskin juga chika bakalan tetep sama dia"sahut eli.
Ashel mendengus mendengar ucapan dari eli.
"Ck! Pokoknya gw ga mau tau, kita harus pisahkan chika dari si miskin itu"ucap ashel.
Eli hanya menganggukan kepalanya saja, ia meminum bobanya sambil menatap ashel yang masih mondar mandir kesana kemari.
"Duduk ege, pusing gw liat lo mondar mandir"
"Ssttt diem! Gw lagi mikir"
"Ya gw lagi mikir tapi gw duduk. Duduk elah shel!"pekik eli melempar bantal sofa ke arah ashel.
Ashel mendengus, ia berjalan mendekati eli, lalu mendudukan dirinya di sebelah eli.
***
Aldo bertepuk tangan riang saat ia berhasil mengalahkan ollan.
Ollan mendengus kesal, ia melempar setik ps nya ke kasur aldo.
"Jangan nangis dong dek"ledek aldo.
"Adek adek, pala bapak kau!"
Sedangkan aran hanya menggelengkan kepalnya saja melihat tingkah laku kedua sahabatnya.
Aran sedang mengerjakan tugas kimia yang akan di kumpul selasa depan. Namun pria ini sudah mengerjakanya sepulang sekolah.
"Main kali ran, kerjain tugas besok besok juga bisa"ujar aldo.
Aldo mengambil buku tugas aran yang sudah hampir terisi penuh oleh jawaban yang pria itu tuliskan.
"Entar gw nyalin"lanjut aldo yang di balas tatapan malas oleh aran.
Aldo hanya terkekeh kecil melihat wajah kesal aran. Ia menepuk nepuk pelan bahu aran.
"Udah ah! Ayo main... lo dari tadi belajar mulu"
Aldo menarik tangan baran untuk duduk di karpet lalu memberikan satu stik ps pada aran.
"Yang kalah bakalan mandi bedak"ucap aldo cepat.
Hal itu membuat aran kelimpungan. Ia menatap layar tv dimana menampilkan mereka berdua sedang bermain balap mobil.
"Cemangat ayang ayang kuh...!"ucap ollan yang berbaring di kasur aldo.
"Berisik bencong!"pekik aldo.
Ollan mendengus,"sialan lo jamet!"
Aldo tak membalas ucapan dari ollan, matanya fokus menatap layar tv karena dirinya hampir ketinggalan jauh oleh aran.
"Jago juga abang gw"ucap aldo.
Aran hanya terkekeh kecil mendengar ucapan dari aldo. Hanya lebih tua 3 bulan. Tetapi aldo begitu sering memanggilnya dengan sebutan abang.
"Menang!"teriak aran.
Ollan dengan cepat membuka bedak my baby lalu mengusapkan sangat tebal pada muka aldo.
"Anjing idung gw kemasukan bedak tai!"pekik aldo kemudian ia bersin hingga 3 kali.
"Uh! Anak papah udah ganteng"ucap ollan.
"Mata mu!"pekik aldo ia langsung berlari ke kamar mandi untuk membasuh mukanya.
***
Pukul 6.45 aran mengayuh sepdanya dengan cepat menuju sekolahnya. Takut takut dirinya terlambat dan pagar sekolah di tutup.
Matanya yang hitam menatap seorang gadis yang berseragam sama denganya sedang berjalan kaki.
Aran menghentikan sepedanya tepat di samping gadis itu.
"Maaf, kamu kenapa jalan?"tanya aran.
Mata gadis itu terlihat berbinar saat aran menghampirinya.
"Omo omo!!! Akhir kity di jemput sama pangeran!"pekiknya kegirangan.
Aran hanya mengedipkan matanya heran.
"Abang ganteng yang baik hati pangerannya kity...."ucapnya memeluk lengan aran.
"Boleh gak kity nebeng... mobil kity mogok jadi kity jalan jauh... dari minimarket itu sampai sini"ucap kity menunjukan supirnya yang masih mengotak atik mobil.
"Itu ga terlalu jauh sih menurut aku"ucap aran pelan.
"Tapi ini jauh... kity nebeng yah..."ucapnya lagi.
Aran hanya menganggukan kepalanya saja.
"Yey! Ayo kak berangkat!"ucapnya langsung naik di jok belakang sepedanya.
"Iya iya"
Aran mulai menjalankan sepedanya, mungkin ini sedikit sial bagi aran. Namun entah kenapa aran sangat senang bertemu dengan gadis yang ia bonceng ini.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[PART SELANJUTNYA ADA DI NOVEL] (Proses Revisi) Tuhan menciptakan aku untuk membuat orang lain bahagia ~Aran~