Aran melongo menatap ollan dan mirza bermain ps. Pasalnya tadi ollan menelfonya untuk segera datang ke bengkelnya, karena ayah ollan sudah memperbolehkan aran untuk bekerja.
Tapi saat ini nyatanya, ollan bukan menyuruhnya bekerja, melainkan duduk di sampingnya untuk bermain ps bersamanya dan aldo.
Kocak!
"Ollan kapan kita kerjanya?"ucap aran.
"Ha? Ini kan kerja"sahut ollan.
"Wanjing! Aldo curang!"pekik ollan.
"Dih! Apaan lo!. Lo aja yang ga jago!"ujar aldo tak terima.
Ollan tak menjawab ucapan dari aldo. Ia fokus menatap layar tv yang menapilkan game yang mereka mainkan.
Sedangkana aran, pria itu menghela nafasnya frustasi. Jika begini bagus aran pergi ke tempat mang ujang. Memvantu mang ujang nari angkot.
Lumayan dapat 50 rb. Batin aran.
"Asu gw kalah!!"pekik ollan kesal.
"Haha jangan nangis ya dek"ejek aldo.
"Babi!"umpat ollan pelan.
Ollan menoleh ke sampingnya menatap wajah aran yang sudah sangat kusut seperti belum di strika.
"Ngapa lu?"tanya ollan.
"Gw kapan kerjanya, ih! Nanti gw di marahin bokap lu!"ujar aran.
"Ya ini kan kerja aran"ujar ollan.
Ollan merangkak mengambil minuman yang sudah ia siapkan.
"Kerja apaan coba, gw dari tadi duduk di sini!"
"Kerjaan lo itu temenin gw main, ngerti?! Udah lah ran duduk manis... temenin gw main ps"ujar ollan.
Aldo hanya tersenyum tipis melihat ke arah ollan. Dirinya tau, bawah sahabatnya itu tidak ingin aran kecapean berkerja.
"Gak gak, mending gw narik angkot sama mang ujang"ujar aran ingin keluar dari kamar ollan.
"Keluar dari kamar ollan, kita berdua ga mau temenan sama lo"
Aran menghentikan langkahnya kala ia mendengar suara lantang dari aldo.
Ia menghela nafasnya kasar. Aran membalikan tubuhnya menatap ke arah aldo dan juga ollan.
"Gw mau kerja, tolong lah weh"ujar aran memelas.
"Ya ini kerja ran! Ga usah degil lah jadi orang!"ujar ollan.
Ia berjalan menghempiri aran,"duduk main ps sama gw!"ujar ollan.
Dengan pasrah aran duduk di sebelah aldo. Ollan memberikan stik ps pada aran.
"Kalau lo menang lawan aldo. Gw kasih lo 500 rb"tantang ollan.
"Lah ngapain jadi gw anjir!"panik aldo.
"Dih! Suka suka gw dong"sewot ollan.
***
Aran mendudukan dirinya di kursi meja makan. Ia menuang segelas air lalu meminumnya.
Aran merogo saku celananya, ia mengeluarkan uang 500 rb yang ollan berikan padanya tadi.
"Wes! Menang!!!"ujar ollan kegirangan.
Sedangkan aldo, pria itu menepuk tanganya semangat.
"Jago jago! Sahabat gw yang satu ini jago banget!"ujara ollan.
Ia mengambil uang di lemarinya. Lalu berjalan menghampiri aran.
"Nih hadiah buat lo"
"Ga usah lah, cuman begini doang kok"tolak aran.
"Lo ga ambil duit ini gw gampar!"ancam ollan.
Dengan terpaksa ia mengambil uang yang ollan berikan padanya.
Ia tersenyum menatap uang yang ia pengang. Aran sangat berayukur di berikan kedua sahabat yang sangat baik padanya.
Tuhan jika aran boleh meminta, kasih sedikit lagi untuk merasakan bahagianya hidup di dunia~Aran.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[PART SELANJUTNYA ADA DI NOVEL] (Proses Revisi) Tuhan menciptakan aku untuk membuat orang lain bahagia ~Aran~