Hujan deras menerpa di pagi hari ini. Aran menghela nafasnya, ini adalah hari senin tapi hujan sudah turun sejak subuh tadi.
"Kenapa belum berangkat, nanti telat loh"
Aran tersentak, ia menoleh kesamping. Menatap neneknya yang tengah membawa payung.
"Nenek mau kemana?"tanya aran.
"Aku? Ah tidak ini payung untuk kamu aran"ucap meneknya.
Aran menerima payung yang neneknya berikan padanya.
"Makasih, kalau gitu aran pergi sekolah dulu ya nek"ucap aran menyalim tangan neneknya.
"Hati hati"
***
Aran mengayuh sepedanya, tangan kirinya memegang payung sedangkan tangan kananya memegang stang sepeda.
Ia membelokan sepedanya ke arah koplek perumahan chika.
Ia mengehtikan sepedanya tepat di depan pagar rumah chika.
Aran turun dari sepedanya, ia berjalan mendekati pos satpam yang menjaga rumah chika.
"Eh, nak aran"ucap satpam itu.
Satpam di rumah chika memang sudah kenal dengan aran. Dikarenakan aran sering mengantar chika pulang menggunakan sepedanya.
"Nak aran nyari non chika ya?"
Aran menganggukan kepalanya semangat.
"Aduh, non chika udah pergi tadi bareng sama cowok ganteng... kayaknya temenya non chika deh"jelas satpam itu.
Senyum aran luntur dalam sekejab."naik apa pak?"
"Mobil den aran"
Aran terdiam, ia melirik ke arah sepedanya yang terguyur hujan.
"Oh, ya udah deh pak kalau gitu aran berangkat ke sekolah dulu ya"ucap aran dengan senyum manisnya.
"Iya den, hati hati ya, belajar yang rajin!"
Aran mengacungkan jempolnya lalu mengayuh sepedanya dengan cepat.
***
Aran berlari di koridor sekolah, dengan pakainya sekolahnya yang sudah sedikit basa karena terkena air hujan.
"Maaf bu.."ucap aran tepat di ambang pintu kelasnya.
"Aran kenapa telat?"
"Maaf ya buk, saya tadi nunggu hujanya sedikit redah. Soalnya kan saya naik sepeda ke sekolah"ucap aran dengan di akhir kalimatnya memelan.
Guru tersebut tersenyum tipis menatap aran yang menundukan kepalanya.
"Ya udah. Kamu duduk gih"
Aran mendongakkan kepalanya, ia tersenyum."makasi buk"
Aran berjalan menuju mejanya.
"Udah gw tawarin juga beli motor"bisik aldo yang duduk sebangku denganya.
Aran menoleh kearah aldo, pria itu memasang wajah kesalnya pada aran.
"Sepeda gw lebih keren dari pada motor yang lo tawarin ke gw"ucap aran terkekeh pelan.
Aldo berdecak pelan, kenapa tuhan menciptakan manusia berkepala batu seperti aran.
***
Bel iatirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Tapi ketiga sahabat ini tidak ada niatan untuk pergi kekantin di jam iatirahat pertama.
"Bagi kuaci do!"ujar ollan.
Aldo melepaskan sebungkus kuaci kepada ollan yang tengah berjongkok di ambang pintu kelas.
Sedangkan aldo dan aran, mereka menarik keluar kursi mereka, duduk di depan kelas itu seru.
"Tadi pagi... gw liat chika pergi bareng sama..."ucap aldo terhenti karena dia berusaha mengingat siapa yang pergi bareng dengan chika tadi pagi.
"Vito"sahut ollan cepat.
"Nah! Iya si vito vito vito itu"ujar ollan.
"Oh, terus?"tanya aran.
Aldo berdecak."ck aying punya temen bego banget"gumamnya pelan.
"Vito siapa sih?"tanya aran penasaran.
"Masa lo ga tau... vito itu kakak kelas kita, cuman paskelas 11 itu si vito ada pertukaran pelajar selama setaun di jepang"jelas ollan.
"Gw kira baru sebulan njir, ternyata udah sataun aja si kunyuk itu di sana. Tiba tiba udah balik aja"lanjut ollan.
Aran diam, ia tak membalas ucapan dari ollan. Lagi pula, apa urusanya dengan dirinya tentang vito yang sudah selesai pertukaran pelajar.
"Eh! Chika"ucap aran berdiri dari duduknya saat chika berjalan melewati kelasnya.
Chika menghentikan langkahnya menatap ke arah aran.
Aran berjalan menghepiri chika."nanti pulang bareng aku ya?"ucap aran sembari menggengam tangan chika
Chika terdiam, chika tersenyum tipis sembari menepis halus tangan aran yang menggengam tanganya.
"Maaf ran, aku ada janji sama temen aku sepulang sekolah"sahut chika.
Aran menganggukan kepalanya mengerti."oh, ya udah ga papa. Lain kali aja"
"Kalau gitu aku permisi mau ke sana"ucap chika kemudian pergi meninggalkan aran.
Aran terdiam menatap punggung chika. Gadis itu menaiki lantai tiga?
Lantai tiga. Tempat dimana kelas 12 berada.
"Kalau kata gw sih, hati hati ran"ucap aldo sembari memakan biji kuaci yang sudah ia kupas.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[PART SELANJUTNYA ADA DI NOVEL] (Proses Revisi) Tuhan menciptakan aku untuk membuat orang lain bahagia ~Aran~