23

1.9K 257 7
                                    

Yang belum punya novel nya silahkan di beli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang belum punya novel nya silahkan di beli. Stok tinggal sedikit lagi ya ngab.

Ini sisah cetak terakhir, jadi siapa yang mau order silahkan di order sekarang sebelum kehabisan😊











Aldo dan ollan berjalan menuju perpustakaan. Mereka berdua membawa buku paket bahasa untuk di kembalikan keperpustakaan.

"Ada geng kaya tuh"celetuk ollan.

Aldo menoleh ke arah pandang ollan. Ia menatap ashel eli dan juga chika yang berada di sudut ruanganperpustakaan.

"Ck ngepain di urusin sih"ujar aldo.

Aldo berjalan terlebih dahulu menaruh buku bahasa di rak asalnya.

"Weh! Ada temen nya si anak miskin nih..."ujar ashe terkekeh kecil.

Aldo menatap ke arah ashel dengan tatapan sinis.

"Jatuh miskin lo mampus"uhar aldo.

"Diem lo! Ternyata lo sama aja ya freknya kayak ollan"geram ashel.

"Gw lagi, padahal gw diem aja dari tadi"ujar ollan lirih.

"Asal lo tau. Gw ga bakalan jatuh miskin, saham papah gw itu ada di mana mana. Gw jauh lebih kaya dari pada lo ye!"ujar ashel.

"Oh"sahut aldo singkat.

Aldo berjalan pergi dari perpustakaan tanpa memperdulikan ocehan ashel.

"Weh! Tunggu gw dong!"ujar ollan berlari mengejar aldo.

"Gw sumpahin lo berdua pantatnya korengan!"pekik ashel.

"Udah kali shel orangnya udah pergi juga"ujar chika.

"Gw kesel sama dua anak monyet itu. Kaya tapi ga punya otak, temenan sama anak miskin lagi"gerutu ashel.

"Kata kata yang membuat hati mungil saya tersentuh"ujar eli.

Chika menghela nafasnya kasar."awasya shel kalau gara gara lo aran jauhin gw"ancam chika.

Ashel menatap ke arah chika."em, selari banyak mengandung derama yang seru buat gw tonton. Oke lah..."ujar ashel.

"Masa masa sma yang asik nih kayaknya"ujar eli.






***







"Muka di tekuk aja. Rejeki ilang loh nanti"ucap aran.

"Rejeki apaan?"

"Rejeki dapetin cewek. Kalau muka di tekuk gini mana ada yang mau"ujar aran.

"Iya juga"sahut ollan.

"Kenapa sih?"tanya aran.

"Yakin tuh chika beneran suka sama lo ran. Gw jadi gak yakin ngeliat temennya yang selalu ngerendahin lo"ujar aldo.

Aran terdiam.

"Gw jadi ga percaya kalau chika fine fine aja sama lo yang notabenya ga punya apa apa"lanjut aldo.

"Bener juga sih"ujar ollan.

Aran menggelengkan kepalanya kuat. Dirinya percaya pada chika. Chika tak akan mungkin mempermainkan cintanya.

Chika adalah gadis baik. Sangat baik.

"Gak mungkin lah chika kayak gitu. Jelas jelaskan lo sendiri yang bilang kalau chika ngajar ngejar gw dulu"ujar aran.

Aldo terdiam sejenak lalu menganggukan kepalanya setuju.

"Iya juga"ujar aldo.

"Udah udah, daripada mikirin yang aneh aneh. Entar nanti pulang sekolah lo berdua dateng kerumah gw"ujar ollan.

"Gw ga bisa, mau nari angkot sama mang ujang"ucap aran.

"Ets! Lo masih jadi kariawan bapak gw"ujar ollan.

"Awas aja lu ga dateng"lanjut ollan.

Aran hanya bisa menganggukan kepalanya pasrah.









***








"Jalan lo bisa santai aja gak. Pantat lo itu gak montok"ketus aldo.

Aran menatap aldo yang tengah kesal. Entah apa yang membuat laki laki ini kesal. Yang pasti ashel sedari tadi tidak membuat masalah.

"Diem lo congor ayam! Lama lama lo macem ollan juga ya. Udah jamet ngurusin hidup orang!!"pekik ashel kesal.

"Gw lagi, gw lagi"gerutu ollan.

"Congor lu tuh macem babi. Haram!"ujar aldo.

"Udah udah kok malah ribut sih"ujar aran.

"Heh! Miskin! Lo bilang sama temen lo itu jangan ngurusin hidup orang"ucap ashel.

"Ashel gw udah bilang ya sama lo!"desis chika.

Ashel berdecak. Ia mempercepat jalanya, kalau bukan karena chika, ia sudah menghina aran habis habisan.

"Maaf ya"ujar aran.










Tbc

Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang