21

1.8K 233 10
                                    

Yuk yuk, sialahkan di order

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Yuk yuk, sialahkan di order. Mumpung harga novel masih murah bangettt!!😃

STOK TERBATAS YA!!!




Aran mencagakkan sepedanya di parkiran sekolah. Ia mengendong tasnya di sebelah punggungnya.

Saat berjalan di koridor sekolah, kedua sahabatnya datang lalu merangkul dirinya.


"Boss cill... ngapa kagak semangat hari ini?"tanya ollan. Setelahnya ollan mengacak acak rambut aran membuat sang empu mendengus kesal.

"Minggir minggir ahk!"kesal aran menghempaskan tangan ollan yang mereangkul punggungnya.

"Cie ilah. Ngambek anaknya"ajek ollan.

Aran tak menjawab ucapan dari ollan, ia merapikan rambutnya yang berantakan gara gara manusia laknat yang berada di sebelah kirinya ini.

"Ada masalah ran?"tanya aldo.

Aran hanya menggelengkan kepalanya saja. Memang kenapa?. Aran memang tidak ada masalah hari ini. Tapi entah kenapa tubuhnya ini terasa tidak bersemangat seperti biasanya.



"Muka lo lusu banget. Belum makan? Ayo ke kantin"ajak aldo.

Saat ingin melangkah menuju kantin. Pergerakan mereka bertiga terhenti saat chika berada dihadapan mereka.

"Aran"

Aran menatap ke arah chika sembari menerbitkan senyum manisnya.

"Dih! Tadi aja mukanya lusu banget!"cibir ollan sembari meraup wajah aran.

"Sialan lo ahk!"kesal aran.

"Aran, boleh ikut aku sebentar?"tanya chika.

"Ambil ambil aja neng"ujar ollan mendorong tubuh aran untuk mendekat dengan chika.




Chika tersenyum tipis lalu mengandeng tangan aran bejalan menuju taman belakang sekolah.

Aran hanya mengikuti langkah chika sembari tersenyum senang menatap pergelangan tanganya di genggam oleh kekasihnya.

"Ada apa?"tanya aran saat mereka telah sampai di taman belakang sekolah.

Mata aran tidak pernah berkedip menatatap wajah cantik milik chika. Di dalam hatinya, dirinya selalu memuji ciptaan tuhan yang sangat sempurna ini.

"Ini, aku buatin bekal buat kamu. Di makan ya nanti"ujar chika.

Aran menerima bekal yang chika berikan untuknya."makasih ya"

Aran mengelus lembut kepala chika membuat gadis itu tersenyum senang.


"Ya udah kalau gitu aku ke kelas duluan. Kamu jangan lirik lirik cewek lain. Awas aja!"ancam chika membuat aran terkekeh kecil.

Melirik cewek lain. Ahk! Mana mungkin. Bagi aran, chika itu sudah lewat dari sempurna, lalu kenapa harus aran melirik cewek lain?.







Cek shopee: anastasyafadhilla

Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang