Hai ngab, besok hari terakhir promo ya.Yuk bisa yuk...
Mumpung masih murah😃
Shoppe: anastasyafadhilla
"Dari mana lu? Lama banget sampek sininya?"
Aran mendudukan dirinya di samping ollan.
"Chika nangis di tinggal gw"
Ollan terkekeh kecil."manja bet pacar lo"
Aran terkekeh kecil. Ia menganggukan kepalanya setuju.
Padahal dulu chika tak telalu manja seperti ini kepadanya.
"Ran"
Aran menoleh ke arah ollan yang fokus menatap layar handphonenya.
"Apa?"
"Percaya gak sih kalau chika itu beneren cinta sama lo?"tanya ollan.
Aran terdiam sejenak mencerna pertanyaan dari ollan.
"Pecaya lah, kalau enggak cinta, chika gak mungkin kan semanja ini sama gw"ujar aran.
Ollan menganggukan kepalanya setuju."oke deh"
Ollan menaruh handphonenya di meja belajarnya.
"Sini"panggil ollan.
Aran mengerutkan keningnya saat ia melihat ollan membuka lemari pakaianya.
"Ngepain?"
"Sini aja elah!"
Aran menghela nafasnya, ia berjalan mendekati ollan.
"Nih"
"Apaan?"tanya aran."lo ngasih gw handphone?"
"Menurut lo!"sewot ollan.
"Gak gak. Gw gak mau!"tolak aran.
"Ambi! Gw susah kalau ngehubungi lo"ujar ollan.
"Tapi, ini pasti mahal llan, gw mana bisa ganti..."
"Ambil gw bilang, susah banget bukan gw suruh bayar"nyinyir ollan.
"Tapi~"
"Ngomong sekali lagi gw gebuk lu ye!"pekik ollan kesal.
Aran menghela nafasnya pasrah."gw ga tau cara mainya gimana"
"Kuno banget lo ran, sini gw ajarin"
Aran mendudukan dirinya di samping ollan, aran melihat ollan yang mulai mengotak atik handphone itu.
"Nih, kalau gw telfon lo angkat ke atas ye"
"Kenapa gak ke samping aja?"tanya aran polos.
"Kepala bapak kau ke samping, gak ada. Pokoknya ke atas"ujar ollan dengan kesabaran setipis tisunya.
"Ya udah sih, kan gw nanta doang"gumam aran.
"Dah, ini udah ada nomor hp gw sama aldo. Nanti kalau lo butuh apa apa telfon gw atau aldo"ujar ollan ia memberikan hp nya kembali kepada aran.
Aran menganggukan kepalanya."makasih ya"
"Santai aja kali, kayak sama siapa aja"ucap ollan.
"Oh ya, lu belum makan kan, yok makan gw juga belum makan"ujar ollan bangkit dari duduknya.
***
"Udah sore aja"ujar ollan, ia mengatar aran kedepan rumahnya, karena aran sudah harus pulang.
"Lo habis ini kemana lagi?"tanya ollan.
"Pulang lah"sahut aran.
"Gw tau, maksud gw, lo kerja lagi tempat kak mira?"tanya ollan.
"Iya, kenap nanya nanya sih, kn lo udah tau gw kerja di situ"kekeh aran.
"Ya gak papa sih! Gw nanya diang juga"sewot ollan.
"Dah sono lu pergi... entar telat lagi lu kerjanya"usir ollan.
"Iya iya, gw pulang ya"ucap aran, ia mulai mengayuh sepedanya.
"Tia ati lo!!"teriak ollan.
***
Aran masuk kedalam rumahnya, ia menatap rumahnya terlihat sepi.
"Nek, aran pulang"ucap aran.
Tak ada sahutan dari sang nenek, aran mengerutkan keningnya.
Ia berjalan ke arah dapur, tapi tidak ada, ia berjalan menuju kamar neneknya.
Tok tok!
"Nenek di dalam?"tanya aran mengetuk pintu kamar neneknya.
Tak ada sahutan dari dalam sana. Aran membuka pintu kamar neneknya secara perlahan.
Ia melihat neneknya yang berbaring di tempat tidurnya. Tak biasanya neneknya tidur di sore hari.
Aran berjalan menghampiri neneknya, ia mendudukan dirinya di samping neneknya.
"Nenek kenapa?"
Nenek yang mendengar suara cucunya perlahan membuka matanya, ia tersenyum menatap ke arah aran.
"Udah pulang..."tanya neneknya dengan suara lemah.
"Udah, nenek kenapa?"tanya aran.
"Nenek gak papa, kamu udah makan?"tanya neneknya.
"Udah nek, nenek sakit ya?"tanya aran khawatir.
Pasalnya tak bisa neneknya ini sangat lemas.
"Enggak, nenek kan udah tua... emang begini kalau orang tua"ucap neneknya menenangkan aran.
"Kita ke dokter ya.."
"Ga usah, nenek gak papa... udah mending kamu mandi gih"
"Beneran nenek ga papa?"tanya aran, ia masih merasa khawatir dengan keadaan neneknya.
"Iya ga papa, udah sana mandi"ujar sang nenek.
Aran hanya menganggukan kepalanya pasarah, ia berjalan keluar dari kamar neneknya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]
Fiksi Remaja[PART SELANJUTNYA ADA DI NOVEL] (Proses Revisi) Tuhan menciptakan aku untuk membuat orang lain bahagia ~Aran~